Mohon tunggu...
Rumi Silitonga
Rumi Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Teacher and Writer

Menulis itu fun, gak bayar dan bisa mengekspresikan isi hati lewat tulisan bahkan 'isi hati' lingkungan di mana pun saya berada. writing will calm your mind n attitude

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cantiknya Pulau Kanawa Kerennya Gili Lawa-Flores

1 Juli 2016   12:52 Diperbarui: 21 Oktober 2016   21:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada puasnya bermain dengan alam pantai berpasir putih bersih ini lagi berair bening disempurnakan dengan pesona taman bawah lautnya. Dari atas kapal saja karang di bawah laut sudah terlihat. Selanjutnya kami sibuk memandangi langit cantik dan pantai ciamik di sekeliling pulau plus selfie dan wefie segila-gilanya yang selanjutnya lagi-lagi diisi sesi foto yang dimotori ketua DKK, kalau bukan Reno siapa lagi. Kalau bukan kita siapa lagi?!

Dengan drone kami membentuk formasi satu baris siap diabadikan di lahan 32 hektare ini . Foto-foto bersama lalu snorkeling selama satu jam. Penyuka snorkeling tentu dimanjakan oleh pemandangan bawah laut. Tak banyak warna memang tapi tetap memesona pemandangan. Selanjutnya kembali ke kapal dan makan siang. Sekadar info dari tetangga yang tidak mengambil packet travel dapat menyewa alat snorkeling dengan harga sekitar Rp50.000, tapi dengan DKK semua alat snorkeling dan life jacket sudah disediakan. Hmm well prepared DKK

Untuk mendapat pemandangan keren bawah laut harus berenang cukup jauh dari dermaga. Usai mendapat instruksi dari tour leader kami menuju spot foto. View under water cukup baik. Hhmm tampaknya makin jauh makin bagus hehe...ragam ikan dan warna hilir mudik di depan mata. Seolah menunjukkan kerjasama yang baik dengan rombongan kami yang berjumlah 12 orang.

“Naik ke kapal,” seru Reno sang kapten regu. Satu persatu naik ke kapal untuk makan siang. Belum lelah fisik bermain dengan Pulau Kanawa kami melanjutkan perlajanan menuju Gili Lawa yang harus ditempuh dengan jarak yang kurang lebih sama satu setengah sampai dua jam. Kita bisa beristirahat atau bengong saja memandangi laut yang beradu padu dengan langit biru yang super kece. Peserta lain ada juga yang menghabiskan waktu dengan ngobrol ngalor ngidul plus ‘mem-bully’ satu sama lain dan sudah pasti suasana ini seru dan penuh keriaan- kecuali korban hehe... Siapa pun itu no hard feeling ya….

 Tak terasa hari sudah hampir jam lima namun panas masih cukup terik membakar kulit. Brrr…. Jam lima lewat beberapa menit kami trekking untuk mendapat sunset di 'komplek' Gili Lawa. Trekking hanya 20-30 menit ke atas bukit dengan medan berpasir uppss…hati-hati terpeleset. Cukup berjuang untuk mencapai puncak demi berfoto-foto asik dgn gaya masing-masing.

Sebaiknya mendaki beriringan bersama regu sehingga mudah untuk saling memperhatikan dan menolong mengingat areal debu dan berpasir. Sesampainya di Gili lawa wow…aseli keren full. Sekeliling kami dibalut gugusan bukit-bukit canti yang menghijau- tahun 2015 silam tepatnya bulan November adaerah ini masih gersang. Kesempatan Berbagai gaya mulai yang unik, centil, aneh sampai keren- keluarkan gaya andalan masing-masing.

Hampir jam setengah tujuh kami kmbali ke kapal. Sunset tanggal 24 juni hari itu keren bangettss...gokil. Hari pertama ini kapal berlabuh untuk bermlam di Gili Lawa. Tak berapa lama makan malam siap tersaji dan mari disantap. Tinggal makan saja gak pakai repot. Liburan memang untuk senang-senang dan makan saja bukan untuk yang lain. Hhm...masih ada sih kegiatan lainnya, pengumuman ke publik-update status di media sosial. Usai makan malam kami para peserta dan tour leader kembali seseruan dengan obrolan. Mantafff.....

Agak bosan dengan obrolan yang masih seru itu,  saya beringsut naik ke dek kapal yang cukup luas. Saya cari tempat duduk senyaman mungkin tak lama menengadah ke langit wow...begitu dekat dengan alam, dengan Tuhan juga pastinya. Sejauh mata memandang mata dimanjakan dengan gugusan bukit. Kapal kami berada di tengah- di kelilingi pulau. Saya duduk manis dengan Lora di dek menghadap langit penuh bintang malam itu. Terpesona dan penuh kagum akan alam yang kami lihat. Para lelaki sibuk bermain kartu menunggu diusir oleh matinya listrik jam 11malam. Bubar...lanjut besok! (rum)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun