Mohon tunggu...
Rumi Silitonga
Rumi Silitonga Mohon Tunggu... Guru - Teacher and Writer

Menulis itu fun, gak bayar dan bisa mengekspresikan isi hati lewat tulisan bahkan 'isi hati' lingkungan di mana pun saya berada. writing will calm your mind n attitude

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cantiknya Pulau Kanawa Kerennya Gili Lawa-Flores

1 Juli 2016   12:52 Diperbarui: 21 Oktober 2016   21:01 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tak terasa hari sudah hampir jam lima namun panas masih cukup terik membakar kulit. Brrr…. Jam lima lewat beberapa menit kami trekking untuk mendapat sunset di 'komplek' Gili Lawa. Trekking hanya 20-30 menit ke atas bukit dengan medan berpasir uppss…hati-hati terpeleset. Cukup berjuang untuk mencapai puncak demi berfoto-foto asik dgn gaya masing-masing.

Sebaiknya mendaki beriringan bersama regu sehingga mudah untuk saling memperhatikan dan menolong mengingat areal debu dan berpasir. Sesampainya di Gili lawa wow…aseli keren full. Sekeliling kami dibalut gugusan bukit-bukit canti yang menghijau- tahun 2015 silam tepatnya bulan November adaerah ini masih gersang. Kesempatan Berbagai gaya mulai yang unik, centil, aneh sampai keren- keluarkan gaya andalan masing-masing.

Hampir jam setengah tujuh kami kmbali ke kapal. Sunset tanggal 24 juni hari itu keren bangettss...gokil. Hari pertama ini kapal berlabuh untuk bermlam di Gili Lawa. Tak berapa lama makan malam siap tersaji dan mari disantap. Tinggal makan saja gak pakai repot. Liburan memang untuk senang-senang dan makan saja bukan untuk yang lain. Hhm...masih ada sih kegiatan lainnya, pengumuman ke publik-update status di media sosial. Usai makan malam kami para peserta dan tour leader kembali seseruan dengan obrolan. Mantafff.....

Agak bosan dengan obrolan yang masih seru itu,  saya beringsut naik ke dek kapal yang cukup luas. Saya cari tempat duduk senyaman mungkin tak lama menengadah ke langit wow...begitu dekat dengan alam, dengan Tuhan juga pastinya. Sejauh mata memandang mata dimanjakan dengan gugusan bukit. Kapal kami berada di tengah- di kelilingi pulau. Saya duduk manis dengan Lora di dek menghadap langit penuh bintang malam itu. Terpesona dan penuh kagum akan alam yang kami lihat. Para lelaki sibuk bermain kartu menunggu diusir oleh matinya listrik jam 11malam. Bubar...lanjut besok! (rum)

Akhirnya tanggal 24 Juni 2016 tiba juga. Yeahhh...Adalah Lita, Lora, Agus, Evan, Nicko,Tika, Bima, Suda, Yogi, Andri, Lucki dan saya ditambah satu ketua regu alias tour leader, Reno. Ke-12 'juara' ini bersiap diri menaklukkan tantangan di bumi Flores-Nusa Tenggara Timur selama tiga hari melaut.

Ready go! "Saya Rumi," mulai saya berkenalan di sebuah mini market sebagai meeting point keberangkatan hari itu. "Evan," jawab teman baru di depan saya. Obrolan bla...bla...done. Selanjutnya bersalaman dengan peserta yang lain. Di depan Reno sudah melangkah semangat menuju kapal yang tak jauh dari mini market. Kami hanya mengikuti saja dari belakang seraya memandangi suasana pelabuhan yang meski panas terik tetap ramai dan dipadati kapal- selayaknya ‘terminal.’ kapal.

Memasuki pelabuhan tampak jajaran ragam perahu beraneka warna siap menyambut wisatawan hari Jumat itu. Kami bertanya-tanya dalam hati yang mana gerangan kapal kami sampai akhirnya ketua rombongan memasuki sebuah kapal dengan nama Mega Fammase. Itulah kapal kami yang akan membawa dan menyatukan kami dengan alam cantik di belahan timur Indonesia.

Selayaknya awal perkenalan, kami duduk manis dan masih kalem satu sama lain di dalam kapal yang baru kami masuki. Reno sebagai Tour leader dari tavel organizer  Dan Kawan-Kawan alias Dolan Karo Konco ini membuka trip dengan berdoa bersama, "Kita akan memulai trip, agar semua lancar ada baiknya kita berdoa. Berdoa dimulai." Doa selesai dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing peserta secara resmi agar lebih akrab. Perkenalan dan percakapan ringan pun dimulai seiring dimulainya  waktu berlayar di laut lepas nan luas.

Jam masih menunjukkan waktu pukul 11 kurang namun jangan ditanya panasnya. Luar biasa memang udara panas di laut. Ggrrhhh..... Penggemar kulit eksotis lupakan saja sunblock, tapi yang ingin tetap eksis dengan kulit awalnya pakai sunblock setiap satu jam sekali- bila perlu setengah jam sekali – tergantung tingkat tanning alami yang diinginkan heheh…. Lain kapal lain cerita menyoal sunblock, seperti  di kapal kami ada cowok yang sunblock SPF-nya mencapai 90. Siapa tu? Masih ada sunblocknya bro?

Dari Labuan Bajo menuju Pulau Kanawa memakan waktu satu setengah sampai dua jam. Hhmmm rasanya sesuatu banget berada di atas laut dengan diombang-ambingkan gelombang laut. Pakai baju senyaman mungkin agar tak mudah masuk angin. Lebih dari itu siapkan mental dan fisik untuk dua hari ke depan yang sudah pasti akan berada di laut.

Warna air biru bersih dan pasir putih bersih yang menghampar baiakan lukisan cantik menandai kami telah tiba di Pulau Kanawa. Meski sangat terik menguasai langit kami tak kalah pamor dari matahari kegiatan pembuka adalah foto bersama persis di bawah pusat tata surya ini. Belum lagi komando dari ketua terlontar para peserta narsis sudah berhamburan ke luar kapal. “Gue dong foto-in,” pinta seorang peserta. Disambut suara gaduh lainnya, “Dari sini keren!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun