Meski sudah ada banyak sekali wanita karir, bukan berarti penganut maniak budaya patriarki kolosal sudah tidak ada. Tetap masih ada saja yang menganut paham lama ini. Bahkan di perkotaan sekalipun masih ada.Â
Mungkin ada dari kita yang pernah mendengar kelompok yang mencibir perempuan yang selalu pulang larut malam. Dicap sebagai seorang psk, simpanan, ataupun hal-hal berlabel negatif lainnya.
Padahal bisa saja sebenarnya ia merupakan seorang kontraktor, SPG, ataupun pekerjaan lainnya yang membuatnya pulang kerja kala larut.Â
Meski kebebasan bagi perempuan untuk menekuni karir terbuka lebar, kesiapan mental untuk mendengar cibiran dari mereka-mereka yang belum mengerti dengan apa yang ditekuni oleh para wanita karir ini. Kita yang melakoni, orang lain yang menghakimi.Â
Saya personal menganggap bahwa perempuan memang perlu untuk bisa bekerja di luar zona domestik. Dengan demikian perempuan tidak akan memiliki ketergantungan ekonomi terhadap laki-laki.Â
Mengambil perkiraan negatif saja, ketika bercerai, setidaknya perempuan punya sesuatu untuk ia bertahan hidup, karena ia mampu menghidupi dirinya sendiri, tidak menumpang nyawa kepada laki-laki. Atau perkiraan negatif lainnya, menjanda karena ditinggal mati oleh suami.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H