secangkir kopi panas lembayung di meja kecilku
mendampingi lamunanku di rintik hujan yang lembut
uapnya naik bersama aroma asam dan pahitnya kopiÂ
tajam menusuk menarikku dari kelengahanÂ
paduan mesra kopi dan hujanÂ
mesra tak perlu dicemburukanÂ
jadikan ini pasangan yang diidamkan
kopi dan hujan yang aku sandingkanÂ
seruput kopi padu bersama irama hujanÂ
mengangkat petrichor dari tanah yang disegarkanÂ
makin syahdu waktu kurasakanÂ
pelengkap romansa kopi dan hujanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!