wahai langit yang tak berwajah
pada rupa awan aku menerka rasamu
lewatnya mega mendung di atas kepala
serta angin dingin kencang menemani
redup cahaya di ujung siang rata padamu
sesekali gerimismu jatuh di ubun-ubun
di bawah bernaung rupa-rupa jiwa
terpantau olehmu yang tak berwajah
wahai langit yang tak berwajahÂ
kau tahu buas dunia meremukkan tulangku
olehmu yang tak berwajah
angkatlah dariku pasungan jerat di hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!