wahai langit yang tak berwajah
pada rupa awan aku menerka rasamu
lewatnya mega mendung di atas kepala
serta angin dingin kencang menemani
redup cahaya di ujung siang rata padamu
sesekali gerimismu jatuh di ubun-ubun
di bawah bernaung rupa-rupa jiwa
terpantau olehmu yang tak berwajah
wahai langit yang tak berwajahÂ
kau tahu buas dunia meremukkan tulangku
olehmu yang tak berwajah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!