Aku ingin menghilang, seperti debu yang diterpa badai
Bukan aku mau menyakiti diriku sendiri
Bukan aku tak mau menjadi taat pada kehendak Tuanku
Tapi sungguh, aku sudah terlalu sakit, jiwaku
Impian dan kebahagiaan yang kutiti di perjalanan hidupku
Semua layu sebelum sempat kuncupnya melebar
Tak dapat kau gambarkan perih luka di ujung kakiku
Lahir dengan sendok perak di mulutmu, takdirmu tak mampu menerawang lukaku
Jiwa-jiwa yang putus asa yang mengerti jiwaku
Jiwa yang gemuk jangan berlagak memami jiwa yang kering
Masa lalu menyadarkan aku langkah yang akan kutapaki bila berlanjut
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!