Sejak kucing didomestikasi oleh manusia di wilayah Timur Tengah sekitar 10.000-12.000 tahun lalu yang waktunya bersamaan ketika manusia beralih dari kebiasaan berburu menjadi petani, kucing selalu menarik perhatian manusia baik sebagai bagian dari ritual, mistis maupun sebagai sahabat manusia.
Di era evolusi modern campur tangan manusia menghasilkan ras baru kucing yang sangat bervariasi sesuai dengan kesukaan manusia yang kita kenal sebagai kucing ras.
Keragaman bentuk dan ukuran tubuh, telinga, bulu, keragaman warna dan pola warna tubuh dan mata, membuat kucing merupakan salah satu hewan peliharaan favorit sekaligus sebagai teman yang menyenangkan.
Di antara berbagai keunikan kucing salah satu jenis kucing yang penuh dengan misteri adalah kucing kimera. Secara penampakan fisik utamanya pola warna, kucing kimera ini memiliki penampakan seperti gabungan dua kucing yang berbeda sehingga ada kucing kimera yang sebelah badannya memilik karakteristik warna yang sangat berbeda dengan warna sebelah badan lainnya dengan garis yang tegas seperti membelah bagian tubuh kiri dan kanan.
Keberadaan hewan kimera ini memang sudah menjadi mitos di jaman Yunani kuno yang menggambarkan hewan hibrida antara ular, singa dan kambing yang menjadi penjaga spiritual.
Dalam kehidupan modern dengan semakin berkembangnya ilmu genetika, fenomena hewan kimera ini dapat dijelaskan secara ilmiah
Bagaimana terjadinya Kucing Kimera?
Dalam keadaan normal sel telur dan sel sperma kucing masing-masing memiliki setengah dari jumlah kromosom kucing yang dalam ilmu genetik disebut haploid (n).
Pembuahan sel telur oleh sel sperma akan mempertemukan dua perangkat kromosom dari kucing jantan dan betina ini yang akan menghasilkan embrio dan selanjutnya mengalami diferensiasi, memiliki dua perangkat kromosom (diploid, 2n) dan menghasilkan kucing yang memiliki 19 pasang kromosom yang terdiri dari 18 autosom dan satu kromosom sex.
Jika kucing domestik memiliki kromosom XX maka akan berjenis kelamin betina, sedangkan kucing yang memiliki 18 pasang autosom dan kromosom sex XY akan menjadi kucing jantan.
Namun secara alamiah walaupun sangat jarang terjadi, setelah pembuahan yang seharusnya secara normal sel embrio akan mengalami perbanyakan dan diikuti dengan diferensiasi sel menjadi organ dan selanjutnya menjadi individu, terjadi penggabungan dua embrio dan berkembang menjadi individu yang unik yang disebut dengan kucing Kimera.
Kejadian kucing Kimera ini mirip dengan kembar tidak identik, namun tidak menjadi dua individu yang berbeda, namun menjadi satu individu dengan karakteristik yang berbeda dalam satu individu.
Kucing Kimera secara penampakan memiliki wajah seperti terbelah ini jenis kelamin yang dihasilkan tergantung dari embrio yang bergabung sehingga secara teoritis kucing Kimera ini ada yang berjenis kelamin jantan dengan dua perangkat kromosom sex nya (XY + XY) atau kucing betina yang fertile (XX+XX) dan kucing dengan jenis kelamin intersex yang steril (XX+XY).
Keunikan penggabungan 2 embrio yang berbeda pada kucing Kimera ini sangat berbeda dengan kucing ataupun mamalia lainnya (termasuk manusia) yang mengalami sindrom Klinefelter.
Pada kucing ditemukan juga sindrom Klinefelter yang memiliki kromosom seks XXY yang biasanya mengalami kelainan genetik akibat memiliki kelebihan kromosom X yang berpengaruh pada orientasi sex dan reproduksinya.
Keunikan kucing Kimera
Karena kucing Kimera merupakan penggabungan dua embrio di fase awal embrio, maka penampakan kucing Kimera ini sangat unik sekaligus penuh misteri dengan karakteristik warna dan pola warnanya seperti memiliki garis pembelah bagian kiri dan kanan yang berbeda yang sering kali memiliki warna secara keseluruhan yang sangat menarik sekaligus dramatis. Oleh sebab itu tidak heran kucing kimera menjadi kucing yang paling unik dan menarik perhatian.
Kejadian kucing Kimera ini memang sangat unik karena terkadang tidak saja memiliki dua bagian tubuh yang berbeda namun juga sistem organ tubuh yang berbeda juga dan juga memiliki dua golongan darah yang berbeda. Secara genetik kucing Kimera memiliki dua pasang kromosom (4 n) yang seharusnya jika dalam keadaan normal menghasilkan dua individu kucing yang berbeda. Kucing Kimera tidak hanya memiliki dua bagian tubuh yang berbeda warna, namun juga warna matanya juga berbeda yang menambah keunikan kucing Kimera ini.
Mungkin diantara kita ada bertanya apakah kucing Kimera ini dapat hidup secara normal? Penggabungan dua embrio ini ternyata tidak membuat kucing Kimera menjadi abnormal, artinya karakteristiknya tidak berbeda dengan kucing normal lainnya.
Kucing Kimera ini biasanya berperilaku sangat manis dan halus, namun terkadang kucing Kimera ini memiliki sifat mandiri dan kepercayaan diri yang tinggi serta terkadang keras kepala.
Jumlah kucing Kimera ini sangat terbatas di dunia karena memang kejadian penggabungan embrio secara alami jarang sekali terjadi.
Di alam kejadian kimera ini tergolong sangat jarang yaitu hanya sekitar 1 % saja, sehingga dari sisi kesehatan misalnya belum banyak data yang terkumpul untuk menyimpulkan kucing Kimera ini mengalami kelainan kesehatan.
Namun data empiris pada manusia menunjukkan bahwa kejadian kimera pada manusia ada hubungannya dengan gangguan sistem kekebalan tubuh dan ketidaksuburan.
Dalam ilmu genetik kejadian Kimera ini juga ditemukan pada manusia, monyet, anjing dan tikus yang menjadi ketertarikan sendiri bagi para peneliti dengan cara membuat kimera buatan dengan cara menggabungkan dua embrio yang berbeda dengan menggunakan mikro pipet dan menyatukannya serta menanamkannya ke rahim dan berkembang menjadi individu Kimera yang unik.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI