Agar dapat bertahan VW memang telah memangkas program penghematan sebesar US$11,06 milyar  sampai tahun 2026, namun dengan angka sebesar inipun agar dapat bertahan VW harus melakukan penghematan dalam jauh  besar lagi.
Jika dianalisa lebih dalam lagi ternyata pasar otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat serius sekaligus menantang karena daya saing mobil produksi Jerman tertinggal dibandingkan dengan saingannya utamanya dari Asia.
Kombinasi inefisiensi dan daya saing ini membuat VW tidak saja harus melakukan rekonstuksi secara menyeluruh terhadap 10 merek mobil yang diproduksinya, namun juga harus melakukan PHK melalui skema pensiun dini dan paket pesangon juga tidak lagi memadai.
Seperti yang diuraikan sebelumnya VW tidak pernah terlepas dari Jerman, oleh sebab itu jika VW akan melakukan PHK terhadap 120.000 pekerjanya, hal ini dianggap juga sebagai keterpurukan perekonomian Jerman.
Hal lain yang paling ditakutkan Jerman adalah ada kemungkinan perusahaan otomotif ternama ini diambil alih oleh Tiongkok. Jika hal ini terjadi era keemasan dunia otomotif Jerman sudah berakhir seperti halnya ketika Australia menutup perusahaan otomotif kebanggaannya yang bernama Holden dengan permsalahan yang hampir sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H