Saat ini di kota kota besar seringkali wanita karir yang meliliki anak mengalami diskriminasi dalam pekerjaannya karena konsentrasinya tidak penuh pada pekerjaannya. Â Disamping itu bagi wanita karir potensi kehilangan pendapatan semakin besar sehingga semakin banyak wanita yang memutuskan untuk tidak memiliki anak dan merasa cukup bahagia hidup bersama pasangannya saja.
Namun jika kita dalami datanya, maka keputusan untuk tidak memiliki anak ini bukan semata mata disebabkan faktor penghasilan saja.  Hal ini terbukti misalnya di Korea Selatan upaya pemerintah untuk mendorang pasangan yang menikah  memiliki anak walaupun sudah diberi berbagai tunjangan dan subsidi ternyata tidak banyak menarik perhatian wanita untuk memiliki anak.
Tampaknya di kawasan Asia dan juga termasuk di Indonesia semakin banyak wanita yang  berpikir lebih dalam lagi  dan bertanya pada dirinya apakah memang mereka ingin memiliki anak? Apakah  keberadaan anak akan memberi kebahagiaan bagi dirinya? Pemikiran seperti inilah yang  menyebabkan semakin banyak  wanita yang keluar dari lingkaran tradisi yang selama diikuti oleh orang tua mereka yang menikah dan memiliki anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H