Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

UNRWA Terseret Pusaran Perang Gaza?

28 Januari 2024   14:32 Diperbarui: 28 Januari 2024   14:32 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UNRWA organisasi kemanusiaan PPB  dibentuk tahun 1948 untuk membantu pengungsi Palestina. Photo: AFP PHOTO / SAID KHATIB via KOMPAS 

Belum lagi tuntas dunia mendiskusikan dan mencari solusi penyelesaian konflik Hamas dan Istrael di Gaza, bak petir di siang bolong Israel menuduh bahwa beberapa staf  The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) yang merupakan badan di PBB yang dibentuk setelah perang Arab-Israel tahun 1948 dengan tujuan  memberikan bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Palestina terlibat dalam serangan Haamas  ke Israel tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Dari sisi politik, tuduhan Israel atas keterlibatan staf UNRWA terjadi pada saat yang bersamaan ketika pengadilan pengadilan tinggi PBB memerintahkan Israel untuk segera bertindak mencegah genosida di Gaza dapat dianggap sebagai serangan balik.

Walaupun kebenaran informasi terkait keterlibatan staf UNRWA ini masih dalam tahap penyelidikan, bocoran yang didapat wartawan CNN dari pejabat Israel menyebutkan ada 12 personel UNRWA yang terlibat dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu yang mengobarkan perang Hamas dan Israel.

Tuduhan Israel ini jika benar akan memiliki implikasi yang sangat serius bagi PBB dan memiliki konsekuensi terhadap masa depan UNRWA yang memperkerjakan sekitar 13.000 orang ini. Reaksi cepat Amerika dan negara lain untuk menghentikan bantuannya kepada UNRWA ini langsung dilakukan walaupun kasus yang menghentikan dunia ini masih dalam penyelidikan.

Dari sisi kemanusiaan UNRWA selama ini menangani pengungsi Palestina yang terusir akibat perang Arab Israel di era tahun 1946-1948 yang kehilangan rumah dan mata pencahariannya. Sementara Israel menolak kemungkinan para pengungsi ini kembali ke rumah mereka.  Jumlah pengungsi ini tidak tanggung tanggung mencapai 5,9 juta orang. Disamping menangani pengungsi UNRWA juga memberikan layanan pendidikan, kesehatan, infrastuktur, layanan sosial lainnya dan juga bantuan darurat.

Keberadaan UNRWA memang pernah terancam ketika Amerika di bawah Trump memutuskan untuk menghentikan bantuan dananya pada organisasi kemanusiaan ini, namun di era pemerintahan Joe Biden pendanaan ini kembali dialirkan.

Data yang diungkap oleh pihak Israel terkait keterlibatan personel UNRWA ini tentunya sangat mengejutkan UNRWA itu sendiri karena  jika hal ini benar terjadi akan berdampak sangat besar  terhadap organisasi kemanusiaan ini.

Oleh sebab itu sangat masuk akal jika Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini  menyatakan secara resmi sudah memutus  kontrak personel yang diduga terlibat untuk menyamatkan eksistensi UNRWA. Sekaligus meminta pertanggung jawaban  staf tersebut dari segi hukum. Pihak UNRWA sendiri walaupun belum mempublikasikan nama nama yang sedang diselidiki menyebutkan bahwa organisasi ini telah memecat beberapa personil nya  yang ditengarai terlibat.

Pihak Israel menuduh  staf UNRWA yang diduga terlibat ini menggunakan fasilitas  UNRWA untuk membantu serangan 7 Oktober 2023, namun tidak secara spesifik fasilitas apa yang digunakan.

Penghentian kucuran dana Amerika, Kanada, Inggris, Jerman dan negara  lainnya ke UNRWA ini merupakan titik nadir kemanusiaan karena konflik Hamas dan Israel ini telah banyak memakan korban  jiwa dan keluarga yang ditinggalkan memerlukan bantuan kemanusiaan.

Api Dalam Sekam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun