Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kesalahan Design Boeing 737 Max yang Menghacurkan Reputasi

10 Januari 2024   08:17 Diperbarui: 10 Januari 2024   12:58 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asa dan harapan yang tinggi ketika pesawat Boeing 737 Max sebagai pesawat penumpang moderen paling canggih dan paling efisien ketika pertama kali diluncurkan oleh Boeing kini luluh lantak dan kemungkinan besar tipe pesawat ini tidak akan pernah dipakai lagi dalam dunia penerbangan komersil karena sudah kehilangan kepercayaan penguna dan penumpang.

Peluncuran dan promosi Boeing 737 Max ternyata hanya euphoria terobosan teknologi sesaat yang terbukti dalam waktu yang tidak terlalu lama setalah diluncurkan menjadi malapetaka bagi Boeing yang mengancurkan reputasinya yang telah dibangun dengan susah payah selama ini di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dunia penerbangan. Dua kejadian fatal yaitu jatuhnya pesawat moderen ini di Indonesia pada bulan Oktober 2018 dan satu lagi di Ethiopia pada bulan Maret 2019 yang memakan 246 korban jiwa merupakan titik balik kehancuran reputasi Boeing.

Sejak kejadian ini seluruh pesawat tipe ini dilarang terbang dan membuat produksi pesawat  ini dihentikan selama 20 bulan dan menelan kerugian mencapai US $21 milyar.  Hal yang lebih fatal lagi adalah hasil penyelidikan yang menyimpulkan bahwa penyebab kecelakaan ini adalah salah design. Bagi Perusahaan sebesar Boeing kesalahan design merupakan hal yang tidak dapat ditolelir karena pesawat merupakan alat transportasi udara yang memerlukan tingkat presisi dan keamanan yang sangat tinggi.

Kejadian fatal kembali menimpa Boeing 737 Max ternyata setelah baru diijinkan  terbang kembali ketika jumat lalu pesawat jenis ini yang dioperasikan oleh  Alaska mengalami masalah fatal ketika sedang terbang dan baru lepas landas selama 10 menit  salah satu jendela penumpang lepas dan mengakibatkan pesawat ini harus melakukan pendaratan darurat di Oregon.

Untungnya di tempat jendela yang lepas tersebut tidak ada penumpang dan pesawat belum mencapai ketinggian jelajah maksimumnya.  Jika seandainya jendela yang lepas tersebut  terjadi ketika pesawat  sudah mencapai ketinggian jelajah maksimumnya sudah dipastikan akan memakan korban jiwa karena resiko penumpang tersedot keluar makin tinggi.

Kejadian ini menumbulkan horor yang luar biasa bagi penumpang karena menurut rekaman video penumpang dan saksi mata penumpang kerusakan ternyata  meluas hingga beberapa baris di pesawat. Dua kursi di sebelah penutup pintu yang terlepas kebetulan kosong ketika ledakan terjadi, namun sandaran kepalanya robek dan ukuran  bagian pesawat yang terkoyak akibat lepasnya jendela ini seukuran lemari es.

Insiden in tentu saja menimbulkan pertanyaan yang mendasar bagaimana kualitas  sistem pengendalian mutu yang dilakukan oleh Boeing sehingga hal hal yang fatal ini terjadi padahal selama ini reputasi Boeing sangat baik dalam dunia penerbangan.

Kembali pada kejadian lepasnya jendela ini membuat perusahan penerbangan khawatir akan keselamatan penumpangnya.  Sebagai contoh United Airline yang memiliki armada paling banyak jenis pesawat ini menemukan dibeberapa pesawatnya baut jendelanya longgar yang tentunya berpotensi besar akan mengalami kecelakaan.

Kini pesawat 737 MAX untuk sementara di grounded di Amerika untuk dilakukan penyelidikan dan pemerikasan atas kejadian fatal yang menimpanya yang sekaligus menimbulkan pertanyaan mendasar mengapa jika pesawat jenis ini mengalami kesalahan design yang fatal masih lolos ijin terbang?

Sebagai informasi saat ini ada sekitar 171 pesawat 737 Max yang ada di berbagai negara yang terdampak dari kejadian ini dan di Amerika pihak  Administrasi Penerbangan Federal (FAA) memerintahkan sebagian besar pesawat Boeing 737 Max 9 untuk dihentikan sementara pengoperasiannya sambil menunggu laporan resmi apa penyebabnya

Insiden lepasnya jendela pesawat Boeing 737 Max memang tidak akan membuat Boeing gulung tikar tapi kehancuran reputasi keselamatan dan design Boeing tentunya  akan menghancurkan reputasi perusahaan raksasa. Dampak langsung dari insiden lepasnya jendela pesawat ini langsung berdampak pada merosotnya saham Boeing sekitar 8% dan berlanjut turun lagi 1.5% pada hari berikutnya yang tentunya menimbulkan kekhawatiran investor yang menyokong Boeing.

Kehancuran reputasi Boeing kini sudah pada tahap point no return yang mustahil dapat dipulihkan ketika nantinya dunia mencap 737 Max sebagai produk gagal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun