Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran Berharga Dari Tabrakan Pesawat di Bandara Haneda

3 Januari 2024   13:33 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:45 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika dilihat dari besarnya skala bola api yang melahap pesawat JAL516  maskapai penerbangan Japan Airlines (JAL) yang terlibat tabrakan dengan pesawat yang sedang menjalankan misi bantuan gempa di bandara Haneda Jepang, sulit dipercaya bahwa seluruh penumpang dan awak pesawat JAL semuanya selamat.

Apa yang terjadi di bandara Haneda ini membuat pihak penggiat aviasi mengungkapkan kekagumannya, karena jika terlambat dalam hitungan beberapa detik saja bukan tidak mungkin semua penumpang yang jumlahnya 379 penumpang termasuk anak dibawah 2 tahun akan mengalami kejadian fatal karena cepatnya api yang berkobar. Perintah evakuasi penumpang keluar pesawat dilakukan pilot  tepat waktu dan evakuasi penumpang dilakukan oleh awak cabin mengikuti  pedoman operasi baku yang ada. Dari tayangan yang disiarkan di berbagai kantor berita tampak segera setelah terjadi tabrakan api berkobar dengan sangat cepat menghanguskan seluruh bagian dari pesawat.

Kejadian fatal akibat keterlambatan pengambilan keputusan pilot dan wak pesawat mengevaluasi penumpang dalam sejarah peberbangan berkibat  korban jiwa yang besar  terjadi pada kecelakaan pesawat maskali  Aeroflot pada tahun 2019, penerbangan Saudia 163 di tahun 1980 dan di tahun 1985 yang menimpa British Airtours tahun 1985 di Bandara Manchester di Inggris yang memakan korban jiwa sangat banyak. Kecelakaan fatal ini tidak lepas dari kobaran api yang sangat cepat dan asap yang memasuki cabin dihisap penumpang  akibat terlambatnya mengevakusi penumpang.

Kunci dari keberhasilan awak pilot dan awak  pesawat JAL yang menyelamatkan semua penumpang ada awak pesawat ini tidak lepas dari keputusan yang tepat dan cepat dari pilot dan reaksi cepat para awak cabin  untuk mengevaluasi dan mengeluarkan penumpang dari pesawat yang sedang terbakar ini. Dalam hitungan  90 detik ketika asap sudah mulai masuk ke dalam pesawat, seluruh penumpang harus dikeluarkan dengan cepat dari pesawat.

Kita tentunya dapat membayangkan jika masih ada penumpang yang memikirkan barang bawaannya dan sibuk mengambil dan menyelamatkan barang bawaannya sebelum keluar dari pesawat maka kekacauan dan peristiwa yang lebih fatal dapat dipastikan akan terjadi.

Harus diakui pilot dan awak pesawat serta dibantu  dengan kerjasama yang baik dari penumpang ini mencerminkan bahwa pilot dan awak pesawat JAL telah memutuhi pedoman penyelamatan dalam keadaan darurat sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tampaknya sudah dihayati betul oleh pilot dan awak pesawatnya.

Pelatihan yang dilakukan oleh JAL kepada pilot dan awak pesawatnya membuahkan hasil sehigga memungkinkan dilakukan evakuasi ratusan penumpang hanya dalam waktu 90 detik saja dan menunjukkan bahwa para awak pesawat bukan hanya sebagai staf yang melayani makanan  dan minuman saja selama penerbangan namun merupakan professional yang dalam keadaan darurat dapat mengambil  keputusan dan bertindak  dengan cepat karena dibekali pengetahuan, terlatih dan teknis evakuasi dengan sangat baik.

Pilot dan awak pesawat JAL telah membuktikan bahwa mereka benar benar telah dilatih untuk mengeluarkan seluruh penumpang dalam waktu 90 detik saja sesuai dengan Standar keselamatan minimum internasional yang ditetapkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).

Jika dilihat dari tayangan video tampak bahwa penumpang yang dievakuasi keluar meninggalkan pesawat tanpa membawa tas jinjing sekalipun yang menunjukkan bahwa para penumpang sangat disiplin  dan  memperioritaskan keamanan jiwa mereka dan juga penumpang lainnya.

Peristiwa tabrakan pesawat di bandara Haneda ini mengingatkan kita semua betapa pentingnya pengetahui prosedur keselamatan penerbangan yang setiap pesawat akan lepas landas diperagakan dan dibacakan oleh awak cabin.  Sayangnya kita sering menyaksikan dan memperhatikan ketika awak pesawat memperagakan keselamatan penerbangan banyak penumpang yang acuh dan sama sekali tidak memperhatikannya.

Dalam kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan JAL516  menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa kerjasama pilot, awak pesawat dan penumpang merupakan kunci  keberhasilan menghindari jatuhnya korban jiwa karena tertundanya evakuasi walaupun hanya dalam hitungan detik akan berubah menjadi bencana besar.

Satu hal yang masih menjadi tanda tanya dan saat ini   masih dalam penyelidikan adalah  mengapa dalam dunia aviasi moderen yang canggih  seperti ini dapat terjadi tabrakan pesawat di bandara ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun