Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Badai Gugatan Menerpa OpenAI dan Microsoft

31 Desember 2023   21:34 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bdtechtalks.com 

Hal yang lebih menarik adalah respon dari  Microsoft dan Google yang terkesan konfrontatif yang menyatakan bahwa  bahwa perusahaan raksasa ini akan memberikan perlindungan hukum bagi pelanggan dan pengguna AI  yang dituntut karena pelanggaran hak cipta atas konten yang dihasilkan oleh AI mereka.

Berbagai perangkat hukum kini sudah mulai bermunculan untuk mencegah penggunaan materi yang memiliki hak cipta digunakan dalam melatih dan mengembangkan kecerdasan buatan.  Sebagai contoh kini telah mucul undang undang di kawasan Uni Eropa yang khusus mengatur AI yang mewajiban perusahaan teknologi yang melakukan bisnis di kawasan ini  untuk mengungkapkan data yang digunakan untuk melatih sistem AI dan melakukan pengujian produk mereka.

Amerika juga telah mengeluarkan executive order yang khusus mengantisipasi dampak buruk AI terhadap keamanan Amerika.  Tidak hanya Amerika, Tiongkok pun kini juga telah mengeluarkan aturan yang mewajibkan pengembang AI untuk menjaga ideologi sosialis mereka.

Tidak pelak lagi peluncuran produk AI telah menimbulkan permasalahan dan  kasus hukum yang sebelumnya tidak terlalu diperhitungkan oleh para pengkreasi AI ini utamanya terkait  dengan hak cipta.  Bukan tidak mungkin gelombang tuntutan dan gugatan ini akan berdampak besar pada masa depan AI jika nantinya gugatan ini dikabulkan oleh pengadilan.

Peluang dikabulkannnya gugutan ini terhadap perusahaan raksasa yang menguasi produk AI ini memang sangat besar karena tuntutan yang diluncurkan berhubungan dengan perlindungan hak cipta yang sudah jelas aturan hukumnya.

Bagaimana akhir dari perseteruan ini memang sangat tergantung pada kekuatan keuangan perusahaan raksasa ini dalam bertarung di pengadilan yang mungkin saja akhirnya akan mematikan AI sebelum tumbuh tidak terkendali atau sebaliknya perusahaan pengembang AI akhirnya akan tunduk pada hukum dengan melakukan kompromi dengan penggugat yang menyebabkan mereka harus membayar mahal para para pemegang hak cipta yang tentunya akan menggerus keuntungan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun