Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Akhir Tragis Persahabatan Putin dan Prigozhin

26 Agustus 2023   18:34 Diperbarui: 27 Agustus 2023   07:34 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesahabatan Putin dan Prigozhin sangat hangat dan bermakna sebelum akhirnya tercerai berai akibat pemberontahan militer Prigozhin. Photo: AP

Kisah perjalanan hidup pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin memang penuh warna dan dinamika, mulai dari kedekatannya dengan Putin sampai akhirnya melakukan pemberontakan dan berujung dengan kematian akibat musibah jatuhnya pesawat pribadi yang ditumpanginya. Berbagai spekulasi muncul ke permukaan terkait kematian ini mulai dari murni disebabkan karena kecelakaan sampai pada spekulasi bahwa memang Prigozhin menjadi target "dilenyapkan" akibat kesalahan fatalnya memilih jalan berseberangan degan Putin.

Jika dilihat dari rekam jejaknya Prigozhin tegolong orang yang loyal terhadap persahabatan dan atasan. Hal ini terbukti ketika di tahun 1990 an ketika dirinya menjabat sebagai wakil walikota Saint Petersburg dan atasannya walikota mengalami kekalahan, dirinya ditawari untuk menyebarang memihak lawan politik atasannya. Namun secara tegas dirinya menolak dan mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk digantung dibanding dengan mengkhianati atasannya. 

Bagi Prigozhin tampaknya penghianatan tidak masuk dalam kamus kehidupannya. namun pada kenyataannya entah apa yang terjadi akhirnya Prigozhin melakukan tindakan yang sangat spekulatif dan sangat berbahaya dengan menggunakan kekuatan pasukannya mencoba menentang Putin dengan melakukan pemberontakan militer yang akhirnya digagalkan.

Dua bulan setelah gagalnya pemberontakannya yang ditandai dengan berbagai drama tepatnya pada tanggal 23 Agustus 2023 lalu pesawat pribadi yang ditumpangi Prigozhin jatuh di Rusia. Segera setelah kejatuhan pesawat ini Presiden Joe Biden langsung berkata lantang bahwa Prigozhin "sengaja dibunuh". Di dalam negeri spekulasi tewasnya Prigozhin yang mengarah pada upaya yang dilakukan oleh orang orang Putin untuk melenyapkan Prigozhin memang tidak dapat dihindari mengingat Putin walaupun belum terbukti memiliki sejarah panjang untuk melenyapkan orang yang dianggapnya penghianat dan membayakan kekuasaannya.

Sebagai contoh ada dua peristiwa kematian misterius ditahun 2002 yang menimpa penentang Putin yaitu Jenderal Alexander Lebed yang dipandang berpotensi sebagai penantang Putin dan Boris Berezovsky yang dituduh membiayai gerakan oposisi juga meninggal secara misterius di tahun 2013 lalu.

Pemberontakan Prigozhin memicu efek domino pemecatan pejabat tinggi militer Rusia yang diduga terlibat. Sebut saja pemecatan Jenderal Sergei Surovikin, yang dipuji secara terbuka oleh Prigozhin berbeda dengan komandan dan pejabat pertahanan Rusia lainnya yang menghilang bak ditelan bumi setelah peristiwa pemberontakan tersebut. Namun akhirnya kehilangannya menjadi jelas ketika pada tanggal 23 Agustus 2023 dirinya muncul di depan publik mengungkapkan pemecatan dirinya oleh Putin.  Ternyata dalam perkembangannya tidak hanya Jenderal Sergei Surovikin yang dipecat namun juga ada jendral lain yang bernama Ivan Popov yang menghilang sejak dirinya membuat rekaman audio yang berisi kritik terhadap kebijakan militer Putin.

Jika dilihat dari perjalannya waktu, maka akan terlihat frekuensi kritik terhadap Putin yang semakin meningkat sejak dimulainya perang dengan Ukraina yang tentunya menimbulkan ketegangan diantara orang orang yang berkuasa. Namun sampai saat ini Putin masih berhasil menjaga kekuasaannya salah satunya melalui penebaran rasa takut akan konsekuensi jika menentang dirinya.

Faktor internal akibat ketidak puasan kebijakan yang diambil oleh Putin memang mulai terlihat di kalangan militer, namun justru ketidak puasan ini ada di kalangan para elit ekonomi Rusia yang merasa terancam keberadaannya akibat sangsi ketat yang diterapkan oleh Amerika dan sekutunya. Hal ini terlihat jelas ketika ada pelarian modal dan kekayaan para oligarki Rusia yang telah terdeteksi oleh pemerintah Rusia. Pemerintah Rusia mengambil langkah tegas gerakan pelarian modal ini dengan cara menyita properi kaum elit ekonomi Rusia.

Kombinasi faktor internal dan fator eksternal dan perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan mulai berdampak terhadap perekonomian Rusia yang ditandai dengan terus merosotnya nilai mata uang Rusia Rubel. Melemahnya nilai Rubel yang mengharuskan pemerinta Rusia mengambil kebijakan menaikkan suku bunga memang tidak populer di mata rakyat Rusia yang menimbulkan permasalahan eknomi yang lebih dalam lagi yang tdak hanya menimpa masyarakat kalangan atas namun juga kalangan menengah ke bawah.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa selama ini Putin dan Prigozhin merupakan sekutu sekaligus sahabat dekat yang saling mengisi, namun akhir tragis yang menimpa Prigozhin menunjukkan bahwa perang yang dilancarkan oleh Putin dapat mengubah sekutu terdekat menjadi musuh yang paling mematikan.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun