Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Demokrasi Semu Hancurkan Harapan Masyarakat Thailand

2 Agustus 2023   07:21 Diperbarui: 7 Agustus 2023   00:01 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pita Limjaroenratpimpinan partai Move Forward pemenang pemilu Mei lalu dijegal militer untuk menjadi perdana menteri. Photo: Reuters: Athit Perawongmetha 

Dalam memuluskan dirinya menjadi Perdana Menteri Limjaroenrat memang telah melakukan koalisi dengan menggandeng partai lain agar memperoleh jumlah kursi yang cukup, namun halangan terbesar adalah militer.

Pada pemilihan Perdana Manteri yang kedua di parlemen, senat yang ditunjuk militer membantu memblokir Limjaroenrat. Hal ini diperparah dengan keputusan pengadilan yang menangguhkan keanggotan Limjaroenrat dari parlemen dan upaya lebih lanjut untuk mencalonkan kembali telah dibatalkan.

Dengan kondisi seperti ini maka partai pememnag pemilu peringkat kedua yaitu Pheu Thai tampaknya akan berkesempatan membentuk pemerintahan.

Jika dilihat kondisinya, maka agar partai Pheu Thai partai berhaluan anti militer yang merupakan partai keluarga Taksin mantan Perdana Menteri Thailand yang digulingkan milter harus tunduk pada kemauan militer. Jika tidak maka nasibkan akan sama dengan nasib partai Move Forward yang gagal mengajukan pimpinan partainya sebagai perdana Menteri.

Situasi seperti inilah yang diinginkan oleh militer karena di era demokrasi seperti sekarang inipun pihak militer Thailand belum legowo menyerahkannya kepada masyarakat Thailand.

Ketidak pastian situasi politik di Thailand ini sangat rawan dari pergolakan dan pertumpahan darah, seperti yang terjadi ketika Perdana Menteri Thailand Taksin dikudeta militer.

Peluang Pita Limjaroenrat untuk kembali mencalonkan diri memang ada namun peluangnya sangat kecil karena sudah dikunci dengan kesalahan lain yang sengaja dicari cari yaitu kepemilikan saham di Perusahaan media selama proses kampanye yang akan menutup peluangnya menjadi Perdana Menteri.

Jika seandainya partai Pheu Thai mau tunduk pada militer, maka pelungnya untuk berhasil meng gol kan Perdana Menteri dari partainya memang besar. Namun dilemanya partai ini akan berhadapan langsung dengan partai Move Forward yang diperkirakan akan menjadi partai oposisi di parlemen.

Di samping itu dalam pejalanannya jika kelak pimpinan partai ini berhasil menjadi Perdana Menteri dan tidak sejalan dengan keinginan militer, maka sudah dapat dipastikan militer akan kembali memainkan lagu lamanya yaitu melakukan kudeta.

Ke depan situasi politik Thailand sudah dipastikan akan memanas, karena mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang digulingkan dalam kudeta militer 2006 yang saat ini tinggal di pengasingan di Dubai, telah mengumumkan kemungkinan kembali ke Thailand.

Hasil pemilu Thailand bulan Mei lalu tidak lebih hanya sekedar hiburan sesaat bagi masyarakat sekaligus mencerminkan bagaimana kuatnya cengkeraman militer berhasil menundukkan upaya penegakan demokrasi dengan menggunakan konstitusi yang memang dirancang untuk melanggengkan kekuatan militer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun