Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mewaspadai Penyebaran Feline Coronavirus yang Mematikan

19 Juli 2023   08:23 Diperbarui: 19 Juli 2023   09:13 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi rabies   di lingkungan RW 006 Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (10/7/2023).   Photo: Kompas.

Berita kematian kucing secara mendadak dalam jumlah banyak di wilayah Sunter di Kompas baru baru ini (lihat beritanya di sini) menimbulkan tanda tanya besar terkait  penyebabnya.

Ternyata berita kematian kucing secara mendadak ini tidak saja terjadi di Sunter namun juga di berbagai negara. Kini kasus  kematian mendadak hewan peliharaan kucing dalam jumlah besar kini telah  menjadi perhatian dunia.

Minggu ini di Siprus ribuan kucing mati secara mendadak yang menurut hasil penyelidikan disebabkan oleh Feline Coronavirus varian yang tergolong ganas.

Kejadian kematian kucing secara mendadak di Siprus, Inggris  dan Polandia ini menjadi peringatan dunia bahwa Feline Coronavirus yang lebih ganas secara perlahan namun pasti sedang menyebar ke berbagai belahan dunia termasuk Lebanon, Turki, dan Israel.

Pemerintah Siprus secara resmi merilis data bahwa ada sekitar 300 ribu kucing yang mati akibat mewabahnya virus ini.

Feline Coronavirus  yang sedang mewabah ini menurut laporan sementara  memang tidak terkait langsung dengan Covid-19 dan sampai saat ini belum ada catatan kejadian virus ini menular  pada manusia.

Kucing yang tertular Feline Coronavirus ini  mengalami peritonitis menular kucing Feline Infectious Peritonitis , FIP), di mana sel darah putih terinfeksi dan selanjutnya  menyebarkan ke seluruh tubuh kucing dan memicu reaksi inflamasi yang seringkali fatal di perut, ginjal, dan otak dan menyebabkan kematian.

Kondisi kucing yang mengalami FIP  di Nicosia.   Photo:  Christina Assi/AFP/Getty Images  
Kondisi kucing yang mengalami FIP  di Nicosia.   Photo:  Christina Assi/AFP/Getty Images  

Kekhawatiran lain yang timbul dengan mewabahnya virus ini adalah dugaan munculnya strain baru yang lebih mematikan akibat adanya mutasi.

Pakar virus menduga bahwa mengingat kucing dapat terinfeksi Covid-19, maka banyak diantaranya yang membawa antibodi  baru yang memicu terjadinya evolusi  Feline Coronavirus pada kucing.

Disamping mewabahnya  Feline Coronavirus, ternyata di Polandia mewabahnya virus flu burung H5N1 yang sangat mematikan ternyata juga menular pada kucing.

Kucing yang tertular flu burung H5N1 ini menunjukkan gejala kesulitan bernafas, mengalami diare yang berdarah dan gejala abnormalitas syaraf.

Perlu Waspada

Menyebarnya Feline Coronavirus dan juga virus flu burung pada kucing  di berbagai negara ini membuat khawatir badan kesehatan dunia WHO karena jika tidak segera ditangani akan menimbulkan wabah yang lebih luas lagi.

Menurut catatan WHO  virus flu burung  ini tidak saja menimbulkan kematian pada kucing saja namun juga pada hewan peliharaan lainnya seperti anjing dan juga cempelai, anjing laut dan singa laut.

Penularan virus flu burung pada kucing ini diduga akibat kontak langsung dengan unggas liar  yang terinfeksi virus H5N1 atau memakan unggas yang terinfeksi virus ini.

Namun sampai saat ini ini belum ada kasus yang dilaporkan terkait penularan virus ini dari kucing ke manusia.

Salah satu yang dikhawatirkan oleh badan kesehatan dunia WHO adalah penularan virus ini dari kucing ke manusia.  Oleh sebab ini saat ini WHO sedang memantau tanda tanda penyebaran virus flu burung yang sudah menyebar pada kucing ini dan mewaspadainya jika ada kasus penyebaran virus ini ke manusia.

Dengan merebaknya kasus  menyebaran Feline Coronavirus dan virus flu burung pada kucing dan hewan kesayangan lainnya disarankan   mengandangkan kucing kucingnya dan tidak melepas kucingnya dan segera memisahkan dan  melaporkan kematian kucing dan hewan peliharaan lainnya kepada pihak yang berwenang.

Disamping itu pemilik kucing diharapkan dapat menjaga sanitasi tempat pemeliharaan kucing dan kebersihan hewan peliharaannya untuk mengurangi resiko penyebaran virus yang mematikan ini.

Kejadian kematian mendadak kucing dalam jumlah besar di Jakarta dan kemungkinan di daerah lainnya yang belum dilaporkan ini mengharuskan pihak berwenang untuk mulai menentukan dan menelusuri lebih jauh lagi apakah terkait dengan Feline Coronavirus.  

Jika memang benar kematian kucing ini akibat Feline Coronavirus, maka diperlukan langkah sistematis  termasuk memperkuat karantina kucing dan hewan peliharaan lainnya yang masuk dari luar Indonesia  untuk mencegah penyebaran virus yang mematikan ini lebih luas lagi.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun