Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Barang Jarahan Dikembalikan Belanda, Bagaimana Indonesia Harus Menyikapinya?

12 Juli 2023   09:08 Diperbarui: 12 Juli 2023   09:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu benda purbakala yang dikembalikan ke Indonesia. Photo: Aleksandar Furtula / AP 

Indonesia memiliki sejarah kolonialisme panjang dan kelam  yang tidak akan pernah dapat dilupakan.

Di mulai dengan kedatangan Portugis, akhirnya  Indonesia jatuh ke tangan Perusahaan Hindia Timur Belanda pada tahun 1600-an.

Sejak diserahkan ke pemerintah kolonial Belanda di tahun 1796, Indonesia mengalami penindasan dan penjajahan Belanda selama 350 tahun sampai dengan kemerdekaan Indonesia yang diraih dengan tumpahan darah di tahun 1945.

Penjajahan Belanda masih menyisakan luka yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.

Penderitaaan ini tidak saja berupa  fisik berupa korban jiwa, pembatasan hak mendapat pendidikan yang layak, pembatasan berpolitik, penjarahan sumberdaya alam, penindasan ekonomi,  pelanggaran HAM saja namun juga disertai dengan  penjarahan barang barang budaya yang tidak ternilai harganya.

Perdana Menteri Belanda beberapa waktu lalu memang sudah secara resmi meminta maaf atas perlakuan masa lalu negaranya  kepada  negara yang diduduki  dan dikolonialisasi secara paksa selama ratusan tahun.

Kini tampaknya niat untuk menebus dosa masa lalu Belanda  tersebut  mulai  ditindaklanjuti dengan  langkah mengembalikan benda benda sejarah hasil jarahan ke Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari niat untuk membayar masa kelam kolonialisme pada thaun 2022 lalu Belanda membentuk komite untuk mengurus pengembalian benda benda bersejarah hasil jarahan Belanda ini kepada negera negara bekas jajahannya.

Secara khusus Belanda dan Indonesia telah memiliki kesepakatan sejak tahun 1975 tentang pengembalian warisan budaya yang diambil pada masa penjajahan Belanda.

Hari  senin lalu di di Museum Volkenkunde di kota Leiden Belanda dilakukan upacara penyerahan 478 benda budaya kepada negara pemiliknya termasuk Indonesia.

Benda benda sejarah ini sudah ratusan tahun berada di Belanda setelah dijarah dari negara jajahan Belanda.

Barang-barang yang akan dikembalikan ke Indonesia   antara lain ukiran candi kuno dari Jawa, keris tradisional Bali, dan permata dari Lombok, Indonesia.

Benda budaya yang dijarah Belanda dari Pulau Bali dan Lombok. Photo: Aleksandar Furtula / AP
Benda budaya yang dijarah Belanda dari Pulau Bali dan Lombok. Photo: Aleksandar Furtula / AP

Benda benda purbakala ini diambil oleh pasukan Belanda dengan cara melakukan  pembantaian ratusan penduduk lokal pada tahun 1894.

Harus hati hati

Pengembalian benda benda sejarah ini harus disikapi dengan baik oleh Indonesia sekaligus harus memikirkan secara matang langkah lanjut yang harus dilakukan oleh Indonesia pasca pengembalian benda benda bersejarah ini.

Masih banyak sekali benda benda budaya dan benda purbakala Indonesia yang masih berada di berbagai museum di Belanda seperti naskah naskah naskah kuno yang memerlukan pemeliharaan yang sangat apik.

Memelihara benda sejarah memang tidaklah mudah dan biasanya memakan biaya yang besar karena benda sejarah memerlukan ruaangan, perawatan berkala secara khusus,  kondisi penyimpanan tertentu serta pengamanan agar benda bersejarah tersebut tidak rusak dimakan waktu.

Iklim Indonesia yang lembah akan menjadi permasalahan tersendiri karena jika disimpan sembarangan dengan tanpa memenuhi kriteria penyimpanan kualitas museum maka pengembalian benda bersejarah ini akan berubah menjadi bencana karena akan mengalami kerusakan dan Indonesia akan kehilangan kejayaan masa lalunya.

Jangan Melupakan Sejarah

Pemajangan benda benda sejarah dari negara jajahan Belanda di museum museum di Belanda  selama ratusan tahun tentu saja dapat diartikan sebagai bentuk white supremacy yang untuk memberi kesan  betapa primitifnya negara yang jajahannya sekaligus memperlihatkan supremasi Belanda yang berhasil menaklukkan dan menjajah negara lain selama ratusan tahun.

Oleh sebab itu pengembalian benda benda purbakala dan budaya ini sebaiknya tidak  diartikan sebagai upaya melupakan masa lalu.

Benda benda sejarah ini sangat penting untuk menggambarkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang sangat panjang sekaligus memberikan pengetahuan bagai generasi muda bahwa negara ini kaya akan budaya dan pernah mengalami masa keemasannya di masa lalu.

Pengembalian benda budaya dan purbakala ini sebaiknya disertai dengan catatan sejarah  keberadaan benda ini selama ratusan tahun di Belanda untuk   mengingatkan kepada generasi muda dan generasi mendatang bahwa bangsa Indonesia pernah diperlakukan secara tidak manusiawi oleh Belanda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun