Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesetiaan Hachiko Cerminan Masyarakat Jepang

2 Juli 2023   09:51 Diperbarui: 2 Juli 2023   13:14 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesetiaaan Hachiko yang menunggu kepulangan majikannya dalam kondisi apapun di stasiun Shibuya walaupun majikannya sudah meninggal dunia menjadi inspirasi banyak orang tidak hanya di Jepang namun juga di dunia. Photo: Getty Images. 

Di awal rutinitas Hachiko yang setia menunggu majikannya ini, keberadaaannya di stasiiun kereta dianggap sebagai gangguan oleh karyawan stasiiun kereta  dan pernah disiram oleh petugas  dan dipukul anak anak..

Namun kesetiaan Hachiko yang masih menunggu kepulangan majikannya yang telah meninggal ini menjadi perhatian nasional ketika di bulan Oktober 1932 ceritanya dimuat di koran nasional Tokyo Ashahi Shimbun.  

Sejak pemberitaan tersebut Hachiko menerima simpati banyak orang dan juga kiriman makanan  dan minuman yang berasal dari sumbangan orang orang yang bersimpati pada Hachiko.

Secara bertahap makin banyak orang yang mengunjungi dan ingin melihat  langsung Hachiko sampai akhirnya di tahun 1934 diadakan penggalangan dana untuk mengabadikan kesetiaan Hachiko ini dalam bentuk patung.

Kematian Hachiko pada 8 Maret 1935 menjadi headline di berbagai koran dan majalah nasional. Bahkan pada pemakaman Hachiko biksu Budha turut mendoakan Hachiko dan banyak pejabat memberikan pujian akan kesetiaan Hachiko.

Kesetiaan Hachiko diabadikan dalam bentuk patung di stasiun Shubuya tempat dirinya setiap hari memunggu majikannya. Photo: Getty Imges. 
Kesetiaan Hachiko diabadikan dalam bentuk patung di stasiun Shubuya tempat dirinya setiap hari memunggu majikannya. Photo: Getty Imges. 

Kematian Hachiko tidak memupuskan cerita kesetiaannya, karena setiap  harinya ribuan orang mengunjungi Hachiko walaupun dalam bentuk patung.

Hachiko tidak hanya sekedar anjing, namun banyak kalangan yang  berpendapat bahwa prilaku Hachiko dapat dianggap sebagai gambaran orang jepang yang ideal  dengan ciri pengabdian yang tidak perlu dipertanyakan lagi, kesetiaan yang dapat  diandalkan, patuh pada majikan, penuh pengertian, serta tidak tergantung pada rasionalitas.

Hachiko kemungkinan menyadari bahwa majikannya telah meninggal, namun dirinya terus setia menunggunya.

Hachiko memberikan pelajaran bagi kita sekaligus menanamkan nilai batapa pentingnya menjaga kepercayaan yang kita terima dan arti hakiki sebuah kesetiaan.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun