Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesetiaan Hachiko Cerminan Masyarakat Jepang

2 Juli 2023   09:51 Diperbarui: 2 Juli 2023   13:14 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesetiaan Hachiko diabadikan dalam bentuk patung di stasiun Shubuya tempat dirinya setiap hari memunggu majikannya. Photo: Getty Imges. 

Di saat ketibaannya di kediaman Ueno anak anjing ini kondisinya memprihatinkan, namun Ueno dan istrinya yang merupakan seorang perawat dengan setia dan penuh kasih sayang merawatnya selama 6 bulan sampai pulih kondisinya.

Ueno menamai  ajnjing kecil ini dengan nama Hachiko yang memiliki magna tersendiri.   Hachi berarti delapan dalam bahawa Jepang sedangkan Ko merupakan gelar kehormatan yang diberikan oleh murid Ueno.

Dalam kesehariannya Ueno secara rutin berangkat dan pulang ketempat kerjanya beberapa hari dalam seminggu dengan menggunakan kereta.

Ketika Ueno berangkat kerja dirinya ditemani 3 ekor anjing termasuk Hachiko dan ketiga anjing ini biasanya menunggu di stasiun kereta sampai kepulangan Ueno di malam hari.

Makna Kesetiaan

Peristiwa tragis terjadi di pada tanggal 21 Mei 1925 ketika Ueno berusia 53 tahun dirinya mengalami pendarahan otak yang menyebabkan meninggal dunia. Sampai dengan meninggalnya Ueno Hachiko telah 16 tahun bersama dirinya.

Peristiwa yang mengharukan yang menggambarkan kesetiaan Hachiko sudah mulai tampak di hari kematian Ueno. Saat itu Hachko merangkak di bawah peti mati dan menunggu majikannya di  samping  peti mati dan menolak untuk dipindahkan.

Setelah kematian majikannya Hachiko menghabiskan waktunya  beberapa bulan berikutnya bersama dengan keluarga berbeda yang tinggal  di luar wilayah  Shibuya.

Pada tahun 1925 Hachiko tercatat tinggal bersama tukang kebun Ueno yang bernama Kobayashi Kikusaburo.


Setelah kembali ke daerah tempat tinggal mendiang majikannya, Hachiko melanjutkan kebiasaan    hariannya berkunjung ke stasiun dalam kondisi apapun termasuk ketika hari  hujan, panas, dan dingin.

Setiap malam hari Hachiko berdiri di gerbang tiket dengan setia menunggu  dan mencari majikannya yang keluar dari kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun