Keragaman umur fosil yang ditemukan di Gua ini juga menunjukkan bahwa ketibaan manusia modern dari Afrika terjadi secara bergelombang dalam kurun waktu sekitar 50.000 tahun.
Jadi tidak heran jika UNESCO menjadikan Gua ini sebagai warisan dunia dan tidak boleh sembarang orang memasukinya dan mengambil fosil di sana.
Oleh sebab itu para peneliti menggunakan teknik "luminescence dating"Â untuk menentukan umur fosil tanpa harus mengambi fosilnya dan juga tetap menjaga lapisan sedimen yang ada di dalam gua.
Hasil temuan fosil terbaru di Gua Monyet di Laos ini memang selaras dengan berbagai temuan fosil sebelumnya di Sumatera dan di Australia yang masing masing berusia 63.000 dan 65.000 tahun lalu.
Bagi para peneliti, temuan fosil di Gua Monyet ini memang sangat isitimewa karena di samping sangat langka juga akan menjadi sejarah baru kapan manusia modern sampai di wilayah Asia Tenggara.
Hasil penelitian berdasarkan molekuler genetik selama ini menunjukkan bahwa manusia modern meninggalkan wilayah Afrika sekitar 60.000 tahun yang lalu dan menyebar ke berbagai wilayah dan masuk ke wilayah Asia Tenggara samai dengan Australia.
Oleh sebab itu hasil penelitian terakhir ini akan merubah sejarah terkait kapan sebenarnya manusia modern tersebut tiba di wilayah Asia Tenggara.
Dengan bukti fosil yang baru ditemukan ini berarti migrasi manusia modern dari Afrika lebih awal dari dugaan semula.
Letak gua monyet yang berada 300 km dari pantai menimbulkan spekuliasi bahwa manusia modern bergerak dengan menggunakan jalur pantai baik dengan berjalan kaki ataupun menggunakan perahu sederhana. Namun diduga ada sekelompok manusia moderen ini memilih melintasi pedalaman.