Hallyu atau yang dikenal sebagai Korean Wave dalam dunia hiburan memang sebelumnya tidak pernah diperhitungkan dan diprediksi akan membesar menjadi tsunami seperti sekarang ini. Bahkan beberapa film Korea non Inggris berhasil merajai 10 top film di Nexflix.
Tanda tanda bisnis hiburan Korea Selatan akan menjadi Korean Wave yang tidak saja melanda Asia tapi dunia memang sudah nampak sekitar  25 tahun lalu.
Tidak hanya di Indonesia Drakor memang telah menjalar dan merebak ke seluruh dunia  karena kejeniusannya kreatornya berhasil memikat hati penonton dengan tema tema yang sederhana tapi merasuk ke kehidupan keseharian penontonnya.
Drakor mencuat dengan gaya nya sendiri yang bertolak belakang dengan kutup hiburan yang selama ini dikuasai oleh dunia barat dan tentunya menghasilkan pendapatan  milyaran dollar yang menjadi salah satu pendongkrak perekonomian Korea selatan disamping produk teknologi dan elektroniknya.
Kejeniusan dan Kreativitas  para kreator ini  ini juga tampak jelas ketika Squid Game di tahun 2021 meraih sukses dan dapat menggerakkan orang secara masal untuk berpartisipasi yang mengundang banyak sekali peminat dan penonton.
Korean Wave dalam dunia hiburan memang dapat dikategorikan sebagai gerakan multidimensi karena juga menyentuh dunia hiburan lainnya seperti K-Pop yang mencuatkan nama BTS dan juga dunia layar lebar yang berhasil menembus Hollywood dan meraih Oscar dengan judul film Parasite nya.
Mengapa Mendunia
Jika ditelisik lebih dalam lagi  maka kunci keberhasilan drakor mengusai dunia adalah tema cerita yang berkualitas yang menyentuh kehidupan  keseharian yang disajikan dengan menarik dan cerdas.
Disamping tema cerita yang menarik ini Drakor juga menyentuh kehidupan wanita secara halus dan cerdas sehingga menarik simpati.
Para penggiat seni dapat mengemas masalah sosial dan budaya dengan cara yang menghibur dan menyajikannya dengan teknik cinematography yang tinggi sehingga tampak nyata dan menyentuh dan mengambil hati jutaan penonton.
Sebagai contoh dalam film Parasite yang menjadi film non-Inggris pertama yang memenangkan Oscar kategori film terbaik  berhasil menyajikan cerita yang menarik yang memfokuskan pada ketidaksetaraan, kemiskinan, dan perjuangan kelas masyarakat.
Drakor yang beredar saat ini menawarkan tema romantisme, triler, horror, pertualangan, komedi, aksi, perang, fantasi, fiksi ilmiah dllnya yang dapat mewadahi selera penonton yang bervariasi sehingga selera penonton terpuaskan.
Kecerdasan dan Kreativitas  para kreator Drakor inilah yang menjadi pembeda dengan opera sabun dari Amerika yang ada yang sudah mengalami titik jenuh dari seri tema ceritanya.
Sebagai contoh salah satu tema cerita yang menarik banyak peminat Drakor ini adalah kehidupan dan cinta dari sudut pandang wanita yang disajikan dengan cara yang berbeda dengan drama sejenis di negara lain yang lebih menekankan pada sudut pandang pria.
Keberhasilan Drakor mengangkat tema dan cerita wanita ini memang dapat difahami karena industri ini ternyata banyak melibatkan wanita dalam produksinya dengan berbagai genre.
Data yang  dikeluarkan oleh industri  hiburan Korea menunjukkan bawa penulis cerita  Drakor 90% nya adalah wanita, sedangkan di Amerika hanya 27% saja, sehingga tidak heran tema wanita yang ditampilkan mewakili perasaan dan pengalaman wanita sehingga terlilhat dan dirasakan sangat nyata.
Dengan segala kenunikan ini tidak heran jika Drakor tumbuh dengan pesat dan mengundang banyak investor dari luar Korea seperti Jepang dan Tiongkok karena menjadi industri yang sangat menguntungkan.
 Korean Wave yang melanda dunia ini tentu saja berpengauh besar tidak saja pada perekonomian namun juga pada geopolitik yang melambungkan nama Korea.
Satu hal yang juga dianggap jenius dari Korean Wave yang dihasilkan dari Drakor ini adalah dengan tetap mempertahankan ciri khas tradisi dan budaya mereka yang menimbulkan sensasi global.
Darkor mungkin tidak akan bertahan lama jika hanya mengandalkan kecantikan dan bentuk tubuh semata.
Di balik kecerdasan dan variasi tema Drakor ini, banyak pengamat yang mulai khawatir suatu saat nanti mereka akan kehabisan tema. Namun tampaknya kekhawatiran ini sudah diantisipasi dengan baik bagi para kreator dengan cara terus mencari dan bereksperimen mencari sesuatu yang baru.
Ke depan Kreativitas inilah yang akan menyebabkan  Korean Wave diprediksi  masih akan menguasai dunia.
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H