Dalam satu minggu terakhir ini media mainstream utama Amerika ramai dihiasi dengan dijeratnya mantan Presiden Donald Trump atas kasus penyuapan  dan tindakan kriminal yang menjadikannya sebagai kasus pertama menimpa mantan presiden  Amerika.
Tidak hanya sampai disitu saja beberapa hari kemudian secara sistematis Gedung Putih mengeluarkan dokumen setebal  12 halaman yang berisi hasil investigasi kekacauan yang menimpa Afghanistan dan menyimpulkan semuanya terjadi karena kesalahan Donald Trump.
Dua peristiwa penting ini membuat masyarakat Amerika terbuka matanya  akan pemainan kotor politik Joe Biden dan pantai yang mendukungnya  yang berdasarkan hasil pooling masyarakat menganggap dua kejadian ini bernaunsa politik yang snagat kental untuk menjegal pencalonan kembali Donlad trump pada pilpres 2024 mendatang.
Hasil pooling menunjukkan pada kasus pertama dianggap sebagai bentuk kriminilisasi dan kasus kedua sebagai upaya Joe Biden mencuci tangan atas kekacauan yang terjadi saat tentara Amerika ditarik dri Afghanistan yang memakan korban jiwa termasuk dari pihak tentara Amerika.
Kentalnya aroma politik ini tercermin dari pembuat dokumen terkait Afghanistan yang bukan dibuat oleh pihak independen  namun dibuat dan dirancang oleh Dewan Keamanan Nasional yang nota bene merupakan orang Joe Biden.
Jika dianalis lebih dalam lagi dokumen setebal 12 halaman ini tampaknya memang dirancang secara khusus untuk menutupi kegagalan Joe Biden dalam menangani perang Ukraina yang berdampak negatif  pada perekonomian dan reputasi Amerka di mata dunia.
Jika dicermati lebih dalam  lagi di dalam dokumen ini secara eksplisit menyebutkan bahwa kekacauan yang terjadi di Afghanistan dsebabkan oleh keputusan Trump menarik pasukan Amerika untuk mengakhiri perang Afghanistan yang menyebabkan Joe Biden terbelenggu dan memiliki ruang yang sangat sempit untuk bergerak mengambil keputusan.
Apa yang tertulis di dalam dokumen ini sebenarnya mengungkapkan kelemahan Joe Biden karena ada satu hal yang sebenarnya dapat dilakukan namun tidak dilakukannya  yaitu merencanakan dan  menarik pasukan Amerika lebih awal  dalam rentang waktu yang lebih panjang sehingga kekacauan yang memakan kornan jiwa ini dapat dihindari.
Fakta yang tidak terbantahkan dari kekacauan ini adalah adanya korban jiwa dari pihak tentara Amerika sebanyak 13 orang dan 100 warga Afghanistan akibat terjadinya bom bunuh diri di wilayah evakuasi.
Dokumen hasil investigasi ini memang tidak dirilis ke publik namun akan disampaikan ke kongres secara rahasia, namun tampaknya isi  dokumen ini sudah bocor dan beredar.