Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Benarkah TikTok Berbahaya?

5 April 2023   16:26 Diperbarui: 7 April 2023   10:49 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Olivier Douliery, AFP 

Popularitas aplikasi Tik Tol dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini memang tidak terbendung karena digemari oleh hampir semua lapisan masyarakat dunia sehingga penggunanya tidak heran mencapai lebih dari 1 milyar orang.

Upaya Amerika dan Barat untuk melarang penggunaaan TikTok di kantor pemerintahan tampaknya seperti menggarami laut dan menambah popularitas TikTok.

Dalam diskusi antara anggota parlemen Amerika dengan Bos TikTok tampak sekali bahwa larangan yang dicanangkan oleh Amerika hanya bebabasis dugaan dan kurangnya pengetahuan akan bagaimana aplikasi ini dibangun dan bahayanya.

Hal ini jelas sekali tergambar dari pertanyaan beberapa anggota parlemen Amerika yang mencerminkan ketidak tahuan akan perkembangan IT dan keinginan untuk melarang TikTok hanya didasari oleh rumor yang berkembang.

Oleh sebab itu usai dengan pendapat ini dan juga berbagai larangan penggunaan TikTok ini utamanya di negara Barat dan Amerika dapat disimpulkan hanya berbasis persaingan usaha dimana popularitas TikTok sudah menyamai dan bahkan melebihi aplikasi popular lainnya yang notabene selama ini dikuasai oleh Amerika dan Barat.

Tuduhan utama Amerika dan negara Barat adalah kekhawatiran akan dimanfaatkan data pengguna oleh pemerintah Tiongkok memata matai negaranya.

Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah pelarangan ini dapat diperluas dengan melarang warga umum di suatu negara untuk menggunakan Tok Tok?

TikTok Perlu Dilarang?

Terkait dengan resiko keamanan nasional pengguna TikTok memang sudah dibantah keras oleh CEO TikTok bahwa aplikasi ini walaupun dimiliki oleh ByteDance tidak ada kaitannya dengan pemerintah Tiongkok.

Artinya dalam hal ini TikTok sudah menyatakan dan menjamin bahwa data pengguna tidak akan disampaikan ke pemerintah Tiongkok karena TikTok memang bukan milik pemerintah yang mengharuskan membagi data pengguna pada pemerintah Tiongkok.

Sampai saat ini tidak ada satu negara pun yang melarang penggunaan TikTok di kantor pemerintahan yang dapat membuktikan bahwa TikTok membahayakan keamanan nasional.

Artinya pelarangan TikTok ini hanya didasari lebih motivasi politik negara negara tersebut yang ingin membendung ekspansi ekonomi dan perdagangan Tiongkok dibandingkan dengan fakta yang sebenarnya yang terkait dengan tingkat bahaya penggunaan TikTok.

Salah satu argumentasi yang digunakan oleh pemerintah Amerika dan Negara Barat lainya adalah kepemilikan ByteDance oleh Pemerintah Tiongkok yang berdasarkan undang undang keamanan nasional Tiongkok, pemerintah Tiongkok dapat mengakses data pengguna TikTok.

Berdasarkan argumentasi ini juga negara tersebut mengambil kesimplan bahwa pada suatu saat nanti jika diperlukan Partai Komunis Tiongkok akan menyusupkan pengaruh politiknya dalam diskusi diantara pengguna TikTok.

Ada satu hal yang melemahkan argumentasu ini yaitu pengguna TikTok adalah individu yang memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat dan berdiskusi sesuai dengan apa yang dipikirkannya.

Pertanyaan yang paling mendasar adalah dimanapun di dunia ini dalam hal hal tertentu yang menyangkut keamanan nasional pemerintahnya sudah dapat dipastikan akan melacak dan memata matai baik warganya sendiri maupun warga asing.

Jadi sebenarnya kekhawatiran ini tidak cukup beralasan karena praktik mengawasi pengguna suatu aplikasi juga umum dilakukan di Amerika dan Negara Barat lainnya jika sudah menyangkut keamanan nasional.

Praktik memata matai pengguna ini memang sudah sangat lazim utamanya dalam intelijen pasar (market intelligence).

Bahwasanya ita selalu dimata mati sudah sangat banyak buktinya. Kita ambil contoh sederhana saja, coba masukkan kata kunci seperti misalnya sepatu di mesin pencarian google. Maka dalam sekejap apapan aplikasi dan laman yang kita kunjungi di dunia maya akan penuh dengan iklan dan informasi terkait dengan sepatu.

Hal ini berarti bahwa setiap aktivitas kita di dunia maya memang sudah menjadi objek pengawasan dari pihak yang berkepentingan.

Oleh sebab itu apa yang dihebohkan dengan pengaruh negatif TikTok ini resikonya juga sama dengan jika kita menggunakan aplikasi lainnya buatan Amerika dan negara Barat lainnya.

Hanya saja bedanya TikTok adalah teknologi aplikasi yang sedang naik daun dan mengancam popularitas aplikasi buatan Amerika dan Negara Barat sehingga perlu dihentikan ekspansinya dan jika memungkinkan dibunuh aplikasinya.

Satu hal yang dilupakan oleh Amerika dan Negara Barat bahwa pengguna TikTok ini merupakan individu dan sangat luas. Artinya kalaupun secara ekstrim dilarang digunakan secara nasional harus ada dasar hukum yang kuat sehingga individu dapat dilarang menggunakannya.

Di samping itu TikTok justru lebih popular di luar negara Amerika dan Barat yang jumlah penggunanya jauh lebih banyak.

Membendung penggunaan TikTok di Amerika dan negara Barat tidak akan mematikan TikTok namun justru kehebohan pelarangan ini akan meningkatkan popularitas TikTok di kawasan Asia, Afrika dan Oceania yang jumlah penggunanya jauh lebih besar.

Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti yang terjadi saat ini tidak akan dapat dilawan dengan kebijakan pelarangan karena dapat dipastikan tidak akan berhasil.

Satu satunya jalan untuk mematikan TikTok adalah membuat aplikasi yang jauh lebih menarik dari TikTok.

Demikian juga pelarangan teknologi 5G Huawei yang dilakukan oleh Amerika dan negara Barat tidak akan berpengaruh banyak karena ketertinggalan teknologi ini hanya dapat dilawan dengan teknologi yang lebih tinggi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun