Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

196 Tahun Misteri Penyebab Kematian Beethoven Terungkap

24 Maret 2023   03:22 Diperbarui: 24 Maret 2023   03:34 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi pencinta musik klasik tentunya akan mengenal Ludwig van Beethoven (1770--1827) seorang komposer ternama dunia dengan  hasil karyanya yang melegenda.

Beethoven meninggal dunia di usianya yang relatif  masih muda yaitu 56 tahun sekitar 196 tahun lalu. Walaupun sudah lama meninggal dunia kehidupan dan kematian komposer ternama ini masih meninggalkan misteri.

Forensi Penyebab Kematian

Nama Beethoven minggu ini kembali mendunia ketika tim peneliti berhasil menguak sejarah penyakit dan penyebab kematiannya  melalui analisa genome dari dari rambut Beethoven yang ditemukan di tempat tidurnya saat meninggal dunia.

Secara teknis DNA dapat diekstrasi dari jaringan akar rambut karena mengandung sel yang ada DNA nya.  Oleh sebab itu apa yang dilakukan oleh kelompok peneliti ini membuka carkawala baru karena berhasil menguak tidak saja riwayat kesehatan Beethoven namun juga Riwayat garis  keluarganya.

Selama ini dari berbagai catatan terungkap bahwa sepanjang hidupnya Beethoven memang mengalami berbagai masalah kesehatan yang mengarah pada kondisi yang cukup menyedihkan.

Beethoven dikabarkan mulai kehilangan pendengarannya di usia 20-an dan menderita serangan muntah dan diare yang melemahkan yang terjadi secara berulang sepanjang hidupnya.

Seiring berjalannya waktu, Beethoven juga mengalami gejala penyakit hati yang berujung pada kematiannya di usianya 56 tahun pada tanggal 26 Maret 1827.

Namun penyebab  kematian Beethoven yang sebenarnya belum terungkap sepenuhnya.

Selama 196 tahun terakhir, para ilmuwan  memperdebatkan apa yang menyebabkan terjadinya penurunan kesehatan  Beethoven sehingga menyebabkan kematiannya.

Terkait  penyebab kematiannya memang sampai saat ini masih kontroversi karena  beberapa hasil penelitian sebelumnya ada yang  mengungkap bahwa kematiannya kemungkinan disebabkan karena keracunan timbal

Minggu ini kontroversi penyebab kematian Beethoven tampaknya akan segera berakhir dengan dipublikasikannya hasil penelitian di jurnal  bergengsi dunia yaitu  jurnal Current Biology.

Jalan berliku

Kunci dari keberhasilan penelitian ini adalah bagaimana cara menentukan apakah rambut yang digunakan merupakan rambut asli Beethoven.

Menurut catatan  Beethoven memang pernah memberikan seikat rambut kepada teman-temannya saat dia masih hidup. Hal ini merupakan kebiasaan umum yang terjadi di abad ke 19.  Disamping itu ketika dirinya meninggal rambutnya juga dipotong sedikit.

Koleksi rambut Beethoven memang ada di beberapa tempat di dunia namun tidak semuanya asli, oleh sebab itu para peneliti harus dapat penentukan koleksi mana yang memang merupakan rambut Beethoven yang asli.

Rambut Beethoven yang digunakan sebagai sumber DNA. Photo: Kevin Brown 
Rambut Beethoven yang digunakan sebagai sumber DNA. Photo: Kevin Brown 

Dari hasil analisa DNA para peneliti berhasil mengeliminasi tiga helai sampel rambut karena dipastikan bukan merupakan rambut Beethoven.

Salah satu rambut yang dieliminasi ternyata merupakan milik wanita yang pernah dijadikan sampel penelitian sebelumnya  yang menyimpulkan bahwa Beethoven meninggal karena keracunan timbal.

Dari hasil penelitian ini maka dugaan kematian Beethoven karena keracuan timbal gugur.

Hasil perunutan DNA dari rambut yang sudah ditentukan merupakan rambut Beethoven ini memang cocok dengan DNA laki laki Eropa yang hidup di abad 19.

Dengan cara membandingkan titik titik mutasi yang ditemukannya dengan database genome para peneliti berhasil mengungkap penyakit yang diderita Beethoven.

Hasil peneltian  ini ternyata tidak mengungkap variasi genetik yang dimiliki oleh Beethoven yang menyebabkan dirinya kehilangan pendengaran karena Beethoven tidak memiliki varian yang terkait dengan intoleransi laktosa atau penyakit celiac, sehingga kecil kemungkinannya dia mengalami kondisi ini.

Disamping itu para peneliti juga tidak menemukan bukti genetik  yang menyebabkan  Beethoven mengalami kondisi pencernaan yang kompleks seperti penyakit radang usus, penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.

Dari hasil elminasi penyait yang pernah diderita Beethoven ini para peneliti mengarah pada hepatitis B yang diduga menjadi penyebab kematiannya karena mereka menemukan variasi gen  yang terkait dengan penyakit hati yang dimiliki oleh Beethoven.

Mereka berhasil menemukan varian  gen PNPLA3 yang diduga menyebabkan Beethoven terkena penyakit hepatitis B.

Walaupun tidak merupakan sebab akibat namun keberadaan variasi gen PNPLAN3 ini jika dimiliki seseorang akan meningkatkan resiko terkena penyakit hepatitis B.

Resiko terkena penyakit hepatitis bagi orang yang memiliki variasi gen PNPLAN3 ini akan meningkat jika lingkungannya mendukung seperti misalnya mengkonsumsi alkokol.

Jika orang memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol maka akan menyebabkan virus hepatitis B berkembang yang menyebabkan hati mengalami serosis dan bahkan kanker.

Berdasarkan bukti jejak hepatitis B dalam DNA Beethoven diduga bahwa hal inilah yang menyebabkan kematiannya walaupun hasil penelitian ini tidak berhasil pengungkap kapan Beethoven mulai jatuh sakit akibat hepatitis B ini.

Lukisan potret  Beethoven hasil Joseph Karl Stieler yang diselesiakan tahun 1820. Photo:  Beethoven-Haus Bonn 
Lukisan potret  Beethoven hasil Joseph Karl Stieler yang diselesiakan tahun 1820. Photo:  Beethoven-Haus Bonn 

Kebiasaan  Beethoven mengonsumsi alkohol ini terungkap dari bukti komunikasi dirinya dengan teman temannya yang menceritakan bahwa dirinya dapat menghabiskan hingga 1 liter anggur pada saat makan siang.

Dari cerita Beethoven ini dapat disimpulkan  bahwa Beethoven memang merupakan pencandu alkokol.

Hasil penelitian DNA  ini juga berhasil mengungkap rahasia keluarga Beethoven dimana diantara tahun 1572 dan 1700 ada seorang anak laki-laki yang kemungkinan kemungkinan ayah Beethoven, lahir di dari hubungan di luar nikah.

Saat ini perkembangan teknologi biologi molekuler yang sangat pesat  dan  dapat dimanfaatkan sebagai ilmu forensik untuk menelusuri mengungkap kasus penyakit melalui  perunutan DNA walaupun orang yang bersangkutan telah lama sekali meninggal dunia.

Teknologi ekstraksi DNA juga mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga misalnya memungkinkan para peneliti mengekstrasi DNA dari mumi yang telah meninggal ribuan tahun lalu.

Dalam kasus Beethoven dengan menggunakan teknologi ini berhasil diungkap penyakit utama yang menyebabkan kematiannya yang telah menjadi misteri selama 196 tahun.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun