Fakta ini tercermin dari rekam jejak pimpinan Bank Dunia yang sampai saat ini pernah memiliki  12 presiden Bank Dunia yang semuanya laki laki dan merupakan warga negara Amerika.
Data ini menunjukkan bahwa walaupun namanya Bank Dunia, namun pada kenyataanya kekuatan Amerika dan negara maju lainnya dalam mengatur kebijakan Bank ini sangat besar sehingga menimbulkan ketimpangan yang luar biasa dalam membuat kebijakan yang menyebabkan timbulnya ketidak adilan utamanya bagi negara miskin dan berkembang.
Pemilihan Presiden Bank Bunia yang terbatas hanya untuk warga Amerika ini tercermin dari apa yang  dilakukan  oleh Joe Biden dengan mencalonkan secara sepihak kandidat presiden Bank Dunia berikutnya yaitu Ajay Banga  yang merupakan mantan CEO MasterCard.
Sudah selayaknya Bank Dunia dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak dan reputasi yang luar biasa dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kemiskinan dunia.
Namun sayangnya harapan dunia tidak akan terjadi jika melihat  calon yang diajukan oleh Joe Biden ini.
Saat ini Bank Dunia memerlukan perubahan yang fundamental namun tampaknya harapan itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat  jika melihat dari sosok calon yang ditunjuk oleh Joe Biden ini.
Rekam jekan Banga tidak mencerminkan kemampuan untuk melakukan perubahan yang sangat mendasar untuk mencanangkan dan menegakkan  misi Bank Dunia sebagai Lembaga yang dipercaya dunia untuk mengentaskan kemiskinan.
Latarbelakang Banga sangat kental dengan kapitalisme karena dirinya adalah eksekutif ekuitas swasta yang sangat kurang pengalamannya di sektor pelayanan publik.
Salah satu contoh kebijakan dunia yang kental dengan kapitalisme adalah pembiayaan dan dukungan Bank Dunia pada industri bahan bakar fosil yang merusak lingkungan dan berpengaruh besar pada perubahan iklim global.
Pekerjaan rumah Bank Dunia berupa menumpuknya utang negara miskin dan berkembang yang memicu utang lebih besar  lagi agar dapat bertahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!