Beberapa hari ini media internasional dihebohkan dengan berita perintah pengadilan tinggi Tokyo untuk melakukan pengadilan ulang atas kasus pembunuhan yang terjadi di tahun 1966 lalu yang menyebabkan matinya seorang manajer perusahaan dan tiga anggota keluarganya.
Peristiwa yang melibatkan Iwao Hakamada yang kini berusia 87 tahun ini mencatat rekor dunia sebagai terpidana mati yang paling lama menunggu eksekusinya yaitu mencapai lebih dari 5 dekade.
Peristiwa yang mengubah jalan hidup
Peristiwa yang terjadi di tahun 1966 lalu yang menurut pihak keamanan dan pengadilan Jepang melibatkan Hakamada ini juga menyangkut pembakaran rumah manajer perusahaan tersebut.
Hakamada yang tercatat sebagai karyawan di perusahaan yang juga mantan petinju tersebut akhirnya dijatuhi hukuman mati setelah melalui proses peradilan 2 tahun kemudian.
Sejak awal Hakamada memang membantah melakukan tindakan sadis tersebut namun akhirnya menurutnya dia mengaku karena tidak tahan akan siksaan yang dilakukan oleh penyidik dan polisi selama proses interogasi.
Rupanya cerita Hakamada ini tidak berakhir segera karena Hakamada melakukan proses banding yang memakan waktu sangat lama termasuk melalui berbagai persidangan ulang.
Dari catatan yang ada ternyata dalam kasus Hakamada ini Mahkamah Agung memerlukan waktu sekitar 27 tahun untuk menolak banding pertamanya untuk melakukan persidangan ulang.
Penolakan ini tidak membuat Hakamada surut karena di tahun 2008 dirinya kembali mengajukan banding yang kedua yang akhirnya berbuah manis karena beberapa hari lalu pengadilan akhirnya memutuskan kasus Hakamada harus disidang ulang.
Dasar dari dikabulkan permintaan Hakamada oleh pengadilan Tokyo ini adalah argumentasi dan bukti bahwa Hakamada dipaksa untuk mengaku dan penggunaan bukti palsu yang direkayasa oleh polisi.
Sejak tahun 2014 lalu Hakamada memang telah dibebaskan namun masih belum dibebaskan dari tuduhan, ketika Pengadilan Distrik Shizuoka di Jepang tengah menangguhkan eksekusinya dengan pertimbangan usianya yang sudah tua dan resiko melarikan diri sangat kecil karena kesehatannya sudah sangat menurun.