Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa dollar Amerika menduduki tahta sebagai mata uang paling perkasa dan menguasai keuangan dunia selama 80 tahun terakhir ini.
Sejarah Panjang
Jika kita tengok sejarah, mata uang Amerika ini telah menjadi mata uang utama dalam perdagangan internasional di era menjelang akhir perang dunia II.
Cikal bakal keperkasaan dollar Amerika ini mulai tampak ketika di tahun 1944 perwakian 44 negara bertemu di Bretton Woods, New Hampshire, untuk mendiskuikan pemulihan perekonomian pasca perang nantinya.
Saat itu disepakati bahwa Amerika yang saat itu perekonomiannya paling kuat akan memperbaiki nilai mata uang nya dengan mengkonversinya menjadi emas dan negara lain akan mematok mata uang mereka ke dollar Amerika sebagai acuan.
Perjanjian ini masih berbekas sampai saat ini karena sebagian besar negara di dunia menyimpan cadangan uangnnya dalam dollar Amerika sehingga hal inilah yang membuat dollar Amerika ini semakin perkasa.
Pasca kesepakatan di tahun 1944 tersebut sempat terjadi gejolak di tahun 1970 an ketika itu Amerika tidak lagi memiliki cadangan emas yang cukup untuk mendukung dollar nya.
Namun kondisi ini tidak banyak mengubah reputasi dollar Amerika sebagai mata uang paling dominan di dunia karena dollar banyak disimpan di hampir semua negara sebagai cadangan dananya yang persentasinya mencapai rata rata 60%.
Dolar Amerika kembali mengalami goncangan ketika Uni Eropa meluncurkan Euro dan juga terjadinya krisis keuangangan di tahun 2008-2009. Namun ternyata dollar Amerika masih bertahan di tengah badai tersebut.
Di tahun 2000 ada tiga mata uang dunia yang mengusai dunia yaitu dollar Amerika yang mengusai sekitar 70%, Euro sekitar 20% dan Yuan sebesar 3%.
Dinamika dan Pergeseran
Dinamika pergeseran dari semula mengandalkan dollar Amerika sebagai mata uang utama dunia menjadi mata uang lainnya seperti misalnya Yuan dan mata uang lokal lainnya kini terus terjadi. Bahkan saat ini semakin banyak negara di dunia menyimpan cadangan uangnya dalam Yuan.