Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati-hati Diet Keto Picu Penyakit Kardiovaskular

7 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 7 Maret 2023   06:38 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diet Keto rendah kalori tinggi lemak dalam jangka panjang berdampak buruk bagi kesehatan. Photo: Dzevoniia/iStock

Diet keto berbasis rendah kalori dan tinggi lemak  memang cukup popular di berbagai kalangan karena salah satu tujuannya  adalah dapat menjaga berat badan agar tetap langsing.

Apa itu Diet Keto?

Kata Keto merupakan kependekan dari ketosis yang menggambarkan keadaan metabolisme yang terjadi ketika hati kita yang  mulai menggunakan lemak yang tersimpan untuk menghasilkan keton sebagai sumber energi.

Secara alamiah  hati akan  melakukan hal ini   ketika tubuh kita kehilangan akses ke sumber energi pilihannya  yaitu karbohidrat  dan menganggap tubuh dalam kondisi kelaparan.

Diet keto memang bukanlah sesuatu yang baru karena telah ada sejak tahun 1920-an. Saat itu seorang dokter menerapkannya untuk mengendalikan kejang pada anak penderita epilepsy

Diet keto memang menjadi tren utamanya kaum wanita untuk menjaga berat badannya dengan cara mengurangi asupan karbohidat serendah mungkin untuk memicu tubuh membakar lemak  sebagai  sumber energi.

Biasanya pelaku diet Keto  mengurangi konsumsi bahan makanan yang tergolong sehat seperti buah, kacang-kacangan serta biji-bijian.

Dalam diet keto ditandai dengan pembatasan asupan karbohidrat yang hanya 20 sampai 50 kalori sehari.  Untuk meggambarkan betapa rendahnya asupan karbohidrat dalam diet Keto ini kita dapat membandingkan kandungan kalori satu apel atau  pisang yang rata rata mengandung 27 kalori.

Diet rendah karbohidrat biasanya menerapkan asupan rendah kalori, namun tinggi lemak sebagai penggantinya yang mencapai persentasi 45% dari total kebutuhan harian  dan sisanya 25 % berasal dari karbohdrat.

Pada diet Keto   kelompok makanan yang harus dihilangkan untuk mencapai ketosis adalah sumber utama serat dalam makanan, serta banyak nutrisi penting lainnya,  fitokimia, dan antioksidan.

Hal inilah yang menjadi perhatian pakar gizi yang menilai bahwa diet Keto dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan,

Berbahaya Bagi Kesehatan

Kabar buruk terkait diet Keto yang disampaikan di Kongres Kardiologi Dunia yang merupakan pertemuan ilmiah tahunan American College of Cardiology ini seharusnya mendapat perhatian yang serius dari para pelaku diet keto.

Para peneliti ini menyatakan bahwa setelah sekitar 11.8 tahun melakukan diet Keto orang akan memiliki resiko penyakit jantung dua kali lipat lebih tinggi termasuk penyumbatan arteri, serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.

Hasil penelitian terakhir ini  menunjukkan sisi negatif  dari diet keto ini yang jika tidak diperhatikan dapat berakibat buruk pada kesehatan.

Hasil penelitian terakhir  ini memang cukup mengejutkan karena diet rendah kalori dan tinggi lemak ini terkait  erat dengan peningkatan kolesterol "jahat" (LDL) dan melipat gandakan kejadian  penyakit kardiovaskular seperti penyumbatan arteri, serangan jantung, dan stroke.

Peningkatan resiko penyakit kardiovaskular ini sangat erat hubungannya dengan peningkatan level kolesterol LDL dan juga kadar keton yang lebih tinggi pada orang yang melakukan diet sangat rendah kalori ini.

Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi  yang umumnya diderita pelaku diet Keto ini  akan meningkatkan resiko terkena serangan jantung ataupun penyakit kardiovaskular lainnya.

Para peneliti menemukan bahwa pelaku  diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak memiliki tingkat konsumsi sumber hewani dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang melakukan diet standar.

Disamping itu para pelaku diet keto ini kadar lipoprotein densitas rendah nya lebih tinggi, demikian juga kadar kolesterol , lemak jenuh dan apolipoprotein B nya.

Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa diet keto lebih banyak sisi negatifnya dibandingkan dengan manfaatnya.

Dengan adanya hasil penelitian ini menimbulkan tanda tanya besar apakah dengan berbagai resiko jangka panjang yang berdampak buruk bagi kesehatan,  pengikut diet Keto yang saat ini cukup banyak akan masih terus mempertahankan dietnya ?

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun