Kabar buruk terkait diet Keto yang disampaikan di Kongres Kardiologi Dunia yang merupakan pertemuan ilmiah tahunan American College of Cardiology ini seharusnya mendapat perhatian yang serius dari para pelaku diet keto.
Para peneliti ini menyatakan bahwa setelah sekitar 11.8 tahun melakukan diet Keto orang akan memiliki resiko penyakit jantung dua kali lipat lebih tinggi termasuk penyumbatan arteri, serangan jantung, stroke dan penyakit arteri perifer.
Hasil penelitian terakhir ini  menunjukkan sisi negatif  dari diet keto ini yang jika tidak diperhatikan dapat berakibat buruk pada kesehatan.
Hasil penelitian terakhir  ini memang cukup mengejutkan karena diet rendah kalori dan tinggi lemak ini terkait  erat dengan peningkatan kolesterol "jahat" (LDL) dan melipat gandakan kejadian  penyakit kardiovaskular seperti penyumbatan arteri, serangan jantung, dan stroke.
Peningkatan resiko penyakit kardiovaskular ini sangat erat hubungannya dengan peningkatan level kolesterol LDL dan juga kadar keton yang lebih tinggi pada orang yang melakukan diet sangat rendah kalori ini.
Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi  yang umumnya diderita pelaku diet Keto ini  akan meningkatkan resiko terkena serangan jantung ataupun penyakit kardiovaskular lainnya.
Para peneliti menemukan bahwa pelaku  diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak memiliki tingkat konsumsi sumber hewani dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang melakukan diet standar.
Disamping itu para pelaku diet keto ini kadar lipoprotein densitas rendah nya lebih tinggi, demikian juga kadar kolesterol , lemak jenuh dan apolipoprotein B nya.
Hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa diet keto lebih banyak sisi negatifnya dibandingkan dengan manfaatnya.
Dengan adanya hasil penelitian ini menimbulkan tanda tanya besar apakah dengan berbagai resiko jangka panjang yang berdampak buruk bagi kesehatan, Â pengikut diet Keto yang saat ini cukup banyak akan masih terus mempertahankan dietnya ?
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima