Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pelarangan TikTok, Opera Sabun yang Menghibur

1 Maret 2023   10:04 Diperbarui: 1 Maret 2023   10:42 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Getty Images 

Minggu ini Amerika dan sekutunya ramai ramai secara resmi melarang penggunaan aplikasi TikTok di kantor kantor pemerintah dengan "tuduhan" bahwa Tik Tok dikendalikan oleh pemerintah Tiongkok dan data pengguna akan dimanfaatkan oleh pemerintah Tiongkok untuk kepentingan memata matai negaranya.

Tuduhan ini memang sudah lama muncul ke permukaan namun sampai saat ini belum ada satu negara pun yang berhasil membuktikan bahwa tuduhan tersebut benar termasuk Amerika.

Tuduhan ini semakin menggema ketika TikTok naik daun dan meledak  jumlah penggunanya menyaingi aplikasi papan atas yang notabene buatan negara negara yang melarang TikTok.

Sebenarnya aplikasi lainnya termasuk aplikasi buatan Amerika juga mengumpulkan data penggunanya.  Hal ini sudah biasa dan hak konsumen dilindungi dengan syarat dan ketentuan yang dibuat oleh pembuat aplikasi tersebut.

Kalaupun pengguna tidak setuju maka, pengguna tentunya tidak akan menggunakan aplikasi ini.

Paranoid

Paranoid negara barat akan teknologi yang berbau Tiongkok ini jika ditelisik lebih dalam lagi tidak lebih dari upaya menahan ekspansi teknologi dan ekonomi Tiongkok yang dinggap sudah menjadi ancaman negara barat yang secara tradisional menguasai area ini.

Di kawasan Asia, Jepan dan Korea Selatan yang dikenal sebagai pusat perkembangan teknologi kini juga sudah mulai pudar tersaingi Tiongkok.

Jika dilihat lebih dalam lagi pelarangan penggunaan TikTok di kantornya  pemerintahan dan juga oleh pegawainya merupakan upaya untuk mencoba menahan lajunya perkembangan teknologi Tiongkok.

Hal ini  sangat jelas tercermin ketika  Amerika dan sekutunya juga melarang penggunaan perangkat berbasis 5G buatan Huawei yang sempat menghebohkan dunia termasuk penahanan salah satu direktur eksekutifnya.

Kita tentunya bertanya tanya bagaimana mungkin negara superpower seperti Amerika sangat ketakutan dengan aplikasi milenial yang sangat popular dikalangan anak anak muda ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun