Menurut catatan virus flu burung varian baru ini telah menyerang 236 spesies burung liar termasuk  diantaranya elang, burung nasar, pelican dan penguin.
Penyebaran virus flu burung pada cempelai ini memang  menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena dapat  menjadi jembatan penyebaran virus ini ke mamalia termasuk manusia.
Wabah flu burung yang menyerang peternakan cerpelai menimbulkan kekhawatiran bahwa virus telah berevolusi untuk menyebar di antara mamalia untuk pertama kalinya.
Jika hal ini terjadi maka penyebaran virus ini antar mamalia tinggal menunggu waktu saja karena virus ini memiliki kemampuan mutasi  yang luar biasa.
Kekhawatian ini sangat beralasan karena 20 tahun yang lalu virus ini membunuh harimau penghuni kebun binatang  yang diberi makan burung yang terinfeksi  virus ini.
Perlu Waspada
Sejak Januari 2021, telah terjadi 186 wabah H5N1 pada mamalia yang menyerang 17 spesies termasuk rubah, berang-berang dan anjing laut, beruang, singa gunung, dan sigung.
Keganasan virus flu burung ini tidak saja menyerang sistem pernafasan namun juga sistem syaraf pusat dan otak mamalia.
Kekhawatiran virus ini bermutasi dan menyebabkan penularan antar mamalia memang kini semakin membesar walaupun saat ini tingkat kematian pada manusia masih rendah.
Indonesia perlu bersiap jika akhirnya virus flu burung ini masuk kembali ke Indonesia karena jika sudah masuk maka dipastikan akan menimbulkan kerugian yang sangat besar pada industri  perunggasan nasionaldan perekonomian nasional.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H