Merabaknya kembali flu burung ke seluruh dunia ini tidak lepas dari evolusi dan mutasi yang dialami oleh virus pathogen.
Flu burung sebenarnya muncul akibat adanya beberapa virus yang tingkat pathogennya rendah dan ada pada burung liar sehingga tidak menyebabkan penyakit.
Namun virus flu burung dari strain  H5 dan H7 sangat berbeda karena memiliki pathogen yang sangat tinggi dan menyebabkan penyakit yang parah dan berujung kematian.
Jika dilihat dari sejarahnya para pakar menyebutkan bahwa strain flu burung yang ganas ini telah mengalami evolusi dan mutasi pada ungags dan menyebar pada burung liar dan akhirnya kembali menyebar pada unggas.
Kemunculan Kembali
Pada tahun 1996 dunia dikejutkan dengan munculnya wabah flu burung yang disebabkan oleh virus H5N1 yang sangat mematikan dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar dan memakan korban jiwa manusia. Dengan sangat cepat di tahun 2003 virus ini sudah menyebar di seluruh dunia.
Penyebaran flu burung saat itu sangat cepat karena di tahun 2014 flu burung dengan strain baru yag lebih ganas telah menyebar dan berkembang di Korea dan selanjutnya menyebar ke wilayan Eropa, Amerika Utara dan Asia.
Dengan mempelajari pola  penyebaran virus flu burung ini, maka munculnya kembali flu burung dalam kurun waktu 4 tahun terkahir ini menimbulkan kekhawatiran bahwa wabah flu burung ini kembali akan menyebar keseluruh dunia.
Salah satu hal yang diduga akan menjadi faktor penyebarnya adalah ditemukannya strain baru virus flu burung yaitu varian 2.3.4.4b yang sangat ganas.
Strain baru virus flu burung ini tidak saja memiliki memampuan untuk menyerang unggas saja namun juga menyerang  berbagai spesies termasuk mamalia.
Strain baru flu burung ini menyerang cempelai di Spanyol dan menyebabkan kematian 52 ribu cempelai. Virus flu burung ini juga menyerang kalkun, pelican dan burung liar lainnya.