Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Terkuak Rahasia Ramuan Pembalseman Mumi Mesir Kuno

2 Februari 2023   08:36 Diperbarui: 2 Februari 2023   08:43 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bejana yang diugunakan di bengkel mumifikasi dianalisis untuk mengetahui bahan kimia apa saja yang digunakan untuk mengawetkan mayat. Photo: Saqqara Saite Tombs Project, University of Tbingen, Tbingen, Germany. Photographer: M. Abdelghaffar I

Dalam rangka menguak rahasia ramuan yang digunakan untuk pembalseman mayat, para peneliti  menganalisis bejana pembalseman yang digunakan  di bengkel mumi di era antara 664 SM dan 525 SM di dekat piramida Saqqaradengan cara menganalisa mangkuk dan bejana yang digunakan dengan menggunakan teknik  kromatografi gas yang dipadukan dengan teknik  spektrometri.

Hasil analisa bahan bahan kimia yang digunakan untuk pembalseman mayat ini  ternyata memiliki  paling tidak 3 resep yang berbeda yang dikhususkan untuk bagian kepala dan juga berbagai ramuan lainnya yang khusus digunakan untuk mengawetkan hati dan organ perut dan juga ramuan yang khusus lainnya digunakan untuk mengolesi perban pembungkus mumi dengan tujuan untuk mengurangi bau.

Disamping itu ada juga ramuan yang dikhususkan untuk mencuci mayat,  mengaetkan kulit, mengawetkan lambung, dan ramuan khusus untuk pembungkus mayat.

Selain ramuan ramuan ini juga berhasil diungkap adanya dua salep suci yang dikenal dengan antiu yang setelah dianalisa ternyata  bukan dari kemenyan melainkan campuran minyak khusus.

Berdasarkan hasil analisa bahan bahan kimia yang ditemukan pada perban mumi yang dibuat pada tahun 3700 sebelum masehi ternyata mengandung getah pinus, minyak nabati, dan  lemak hewan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa praktisi mumifikasi  di masa tersebut teah mengenal dan menerapkan  teknologi anti bakteri  dalam pegawetan mayat dan menggunakan bahan bahan yang berfungsi sebagai anti bakteri untuk pengaweten.

Dalam perjalannya teknik pembalseman mayat ini tidak terlalu banyak berubah hanya saja jenis bahan yang digunakan mulai bervariasi seperti penggunaan cedar, cypress, juniper dan pistasia yang khusus didatangkan dari wilayah mediterania.

Komponen lainnya seperti elemi dan damar ternyata juga digunakan  untuk pengawetan mayat dan didatangkan dari wilayah Asia Tenggara.

Penggunaan elemi  dalam resep ramuan yang dikhususkan untuk bagian kepala dianggap oleh para peneliti sebagai prosesur yang terpenting karena bahan yang digunakan didatangkan  dari tempat yang sangat jauh yaitu dari wilayah Asia Tenggara.

Prosesur yang kompleks

Keberadaan bengkel mumifikasi ini menunjukkan bahwa industri pemakaman di jaman itu telah berkembang dengan pesat yang memberikan pelayan bagi masyarakat  kalangan atas Mesir kuno.

Di bengkel tersebut ditemukan peralatan yang digunakan dalam proses pembalseman dan berbagai ruangan yang memiliki fungsi yang berbeda yang ditempatkan pada tingkat yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun