Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belanda Wajib Memberikan Kompensasi untuk Indonesia Atas Masa Lalunya

23 Januari 2023   07:35 Diperbarui: 23 Januari 2023   07:53 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbudakan di gudang tembakau di Deli tahun 1897. Photo: nationaalarchief.nl 

Dampak penjajahan, eksploitasi  dan perbudakan yang dialami oleh masyaraat Indonesia berdampak sampai saat ini.

Guna menyembuhkan trauma akibat penajajahan ini permintaan maaf saja tentunya tidak cukup, karena harus ada proses healing untuk menyembuhkannya.

Disamping itu pemerintah Belanda dan juga negara kolonial lainnya yang juga memiliki masa lalu yang kelam seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis dll harus memberikan kopensasi atas kerugian dan kepedihan masa lalu.

Sayangnya jika berbicara masalah kompensai negara penjajah ini enggan membicarakannya dan cenderung berkelit dengan berbagai alasan.

Sebagai contoh pemerintah belanda lebih memilih kebijakan untuk menggelontorkan dana untuk melakukan pendidikan pada masyakatnya terkait sejarah perbudakan dan dampak buruknya.

Belanda harus menyadari bahwa pemerintahannya berhutang pada negara negara bekas jajahannya termasuk Indonesia yang telah mengeruk harta kekayaan secara besar besaran  dan praktek perbudakan untuk membangun perekonomian agar sampai pada kondisi seperti saat ini.

Belanda ternyata  bukanlah satu satunya negara yang enggan memberikan kompensasi terhadap kerugian masa lalu yang dialami oleh negara dan masyarakat jajahannya.  Tercatat Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Portugis dll yang juga enggan memberikan kompensasi.

Penolakan pemberian kompensasi yang dilakukan oleh negara penjajah Indonesia ini jelas tidak menyelesaikan masalah masa lalu yang sangat kelam.

Bahkan negara ini cenderung menempuh jalan lain dengan membentuk opini dan bahkan membayar pihak tertentu untuk menggalang opini yang membenarkan kebijakan pemerintahan masa lalunya.

Dengan dalih bahwa jika konpensasi diberikan maka tidak langsung diterima oleh orang yang menderita akibat perbudakan ini,  mereka terus menggalang opini untuk menghindari kompensasi yang wajib diberikan.

Opini dan argumen yang dibangun ini tentu saja sangat lemah karena sampai saat ini dampak dari perbudakan ini masih dirasakan oleh keturanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun