Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Karir Politik Benjamin Netanyahu yang Tidak Ada Matinya

31 Desember 2022   21:50 Diperbarui: 1 Januari 2023   09:36 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Netahnyahu (kanan) ketika menjadi kapten  pasukan elit  Komando Sayeret Matkal. Photo: GPO via Getty 

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa setelah Benjamin Netanyahu  kalah dalam pemilu bulan Juni tahun 2021 lalu maka akan pupuslah  karirnya.

Israel dan Netanyahu seolah  tidak terpisahkan karena dirinya tercatat sebagai Perdana Menteri Istrael yang terlama memerintah yaitu 12 tahun.

Gaya pemerintahannya yang melekat dengan Amerika dan sikap poltiknya yang tidak ada kompromi dengan Palestina  membuat dirinya mendapat dukungan rakyat Israel.

Minggu ini Netanyahu kembali menjungkirbalikkan perkiraan orang banyak karena  dirinya dilantik kembali menjadi Perdana Menteri Istrael setelah  pengantinya mengalami kesulitan untuk membentuk pemerintahan dan menjaga keutuhan kabinetnya.

Dalam jangka waktu hanya 1 tahun saja setelah kejatuhannya Netanyahu yang berusia 73 tahun berhasil bangkit kembali dengan menggulingkan lawan politiknya Yair Lapid.

Kembalinya Netanyahu ini menegaskan kembali bahwa julukan pendukungnya pada  dirinya sebagai Raja Bibi dalam dunia politik tidak dapat dihindari.

Bagaimana tidak Netahanyu dengan kemenangannya yang terakhir ini, dirinya mencatat sejarah  dengan menjadi Perdana Menteri sebanyak 6 kali.

Mungkin hanya ada satu hal yang kemungkinan akan menjatuhkan Netanyahu kembali yaitu proses pengadilan terhadap dirinya yang dituduh melakukan penyuapan, penipuan dan pelanggaran atas kepercayaan yang kini masih berlangsung.

Netanyahu kembali menjadi Perdana Menteri Israel. Photo: Reuters.
Netanyahu kembali menjadi Perdana Menteri Israel. Photo: Reuters.

Siapa Netanyahu ?

Mungkin banyak diantara kita yang hanya mengetahui nama Netanyahu namun tidak mengetahui secara mendalam siapa sebenarnya dirinya.

Netanyahu yang dilahirlan di Tel Aviv pada tahun 1949 lalu  ternyata pernah tinggal di Amerika beberapa tahun ketika ayahnya yang bernama Benzion yang berupakan ahli sejarah mendapat posisi sebagai akademikus di Amerika.

Netanyahu juga pernah meniti karirnya di  militer selama 5 tahun setelah dirinya di usia 18 tahun kembali ke tanah airnya.

Netahnyahu (kanan) ketika menjadi kapten  pasukan elit  Komando Sayeret Matkal. Photo: GPO via Getty 
Netahnyahu (kanan) ketika menjadi kapten  pasukan elit  Komando Sayeret Matkal. Photo: GPO via Getty 

Di militer Netahanyu pernah tercatat sebagai kapten di unit komando elit yang bernama Sayeret Matkal.

Bahkan dirinya pernah terluka dalam upaya membebaskan penyanderaan  pesawat Belgia yang dibajak oleh militan Palestina dan mendarat di Israel   di tahun 1972.

Netanyahu juga tercatat pernah bertemput dalam perang Timur Tengah di tahun 1973.

Salah sati titik balik yang dianggap sebagai awal kemunculan Netanyahu dalam perpolitikan Israel  ketika saudara laiki lakinya yang bernama Jonathan terbunuh dalam upaya pembebasan pesawat  yang dibajak di Entebe Uganda.

Peristiwa ini sedemikian membekas pada dirinya dan keluarganya yang menyebabkan Netanyahu mendirikan lembaga anti terorisme sebagai wajud mengenang kematian saudaranya.

Pada tahun 1982 Netanyahu dengan lembaga anti terorisme ini mencuatkan dirinya menjadi wakil kepala misi Istrael di Washington Amerika.

Karir politiknya  terus merangkak naik ketika di tahun 1984 dirinya ditunjuk menjadi perwakilan tetap Israel di PBB New York.

Sekembalinya dari tugas di PBB ini Netahanyu mulai melibatkan dirinya dalam dunia politik dan di tahun 1988 dirinya berhasil memenangkan kursi untuk partai Likud di parlemen Israel yang bernama Knesset sekaligus menjadikan dirinya sebagai wakil Menteri Luar Negeri.

Karir Netanyahu selanjutnya memang tokcer karena di tahun 1996 dirinya berhasil menjadi ketua  partai Likud dan menjadi Perdana Menteri hasil pemilihan langsung pertama setelah pembunuhan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin.

Bersinarnya karir politiknya ini membuat Netanyahu  tercatat sebagai pemimpin termuda negara Israel yang berdiri pada tahun  1948.

Gunjang Ganjing Politik

Dalam perjalanan karir politiknya Netanyahu tentunya juga pernah mengalami pahit getirnya kekalahan seperti yang terjadi ditahun 1999 ketika kisruh politik yang menyebabkan dirinya memutuskan untuk mengadakan pemilu lebih awal.  Saat itu dirinya dikalahkan oleh mantan komandannya  yaitu Ehud Barak dari partai buruh.

Dalam pengambilan kebijakannya yang terkait  dengan palestina Netanyahu pernah mendapat kecaman dari sayap kanan.

Saat itu di tahun 1993 Neytanyahu menandatangani kesepakan yang dinamakan perjanjian Oslo yang intinya menyerahkan 80% wilayah yang diduduki Israel di Herbon ke pada otoritas Palestina.

Dalam perjanjian ini juga dibuat kesepakan penarikan pasukan Istrael dari wilayah tepi Barat  yang diduduki Israel.  Sebagai akibatnya  dirinya dianggap lemah dan membahayakan keamanan Israel.

Netanyahu tercatat pernah mengundurkan diri sebagai pimpinan partai Likud yang membesarkan dirinya dan digantikan oleh Ariel Sharon.

Karir politiknya kembali bersikar ketika Ariel Sharon terpiih menjadi Perdana Menteri Israel pada tahun 2001.

Naiknya Ariel Sharon kembali mengangkat karir politik Netanyahu dengan  menjadikan  dirinya sebagai Menteri luar negeri pada tahun 2001 dan juga Menteri Keuangan.

Pada tahun 2005  Netanyahu kembali menunjukkan sikap kerasnya pada Palestina dengan jalan mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan Israel menarik pasukan dari jalur Gaza yang diduduki Israel.

Sikap kerasnya terhadap Palestinya ini rupanya memenangkan hati rayat Israel sekaligus mengangkat popularitas dirinya.

Saat itu tanda tanda kenaikan karir politiknya mulai tampak kembali ketika pada tahun yang sama Ariel Sharon memutuskan keluar dari partai Likud dan mendirikan partai Kadima.

Momen inilah yang membuat Netanyahu kembali memimpin partai Likud dan terpilih kembali  sebagai Perdana Menteri pada tahun 2009.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya sikap kerasnya kepada Palestina ternyata membantu melanggengkan karir politiknya walaupun sebenarnya secara politik banyak momen momen yang  mengoyang  karir politiknya.

Salah satu titik nadir karir politiknya terjadi ketika Amerika di bawah kepemimpinan Obama.  Saat itu di tahun 2002 ketika berbicara di parlemen Amerika, Netanyahu mengkritik kebijakan Amerika yang mengadakan kesepakatan  dengan Iran terkait perjanjian dalam program nuklir.

Saat itu secara terang terangan Presiden Obama  menyatakan bahwa Netanyahu sebagai pengganggu dan perusak kebijakan Amerika.

Naiknya Trump sebagai presiden Amerika ternyata kembali menaikkan pamor Netanyahu karena Trump mengumumkan  dan mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Rupanya bulan madu antara Netanyahu dan Trump tidaklah abadi karena Netanyahu memberi selamat pada Joe Biden yang memenangkan kursi kepresidengan pada bulan Noveber 2020 lalu.

Terkait kejadian ini secara terbuka  Trump menyatakan bahwa Netanyahu tidak setia dan berkhianat.

Akankah Netanyahu Kembali terpuruk?

Perjalanan politk Netanyahu memang seperti air pasang surut, namun dirinya telah membuktikan dapat bertahan dalam segala situasi.

Namun tampaknya masih ada satu hal yang menghantui  dirinya yaitu penyelidikan tuduhan korupsi yang dilakukan Netanyahu.

Penyelidikan akan korupsi  Netanyahu telah dilakukan sejak tahun 2016.  Tuduhan  lain yang menimpa dirinya adalah penyuapan dan penipuan serta pelanggaran atas kepercayaan yang diberikan pada dirinya.

Netanyahu diduga menerima hadiah dari pengusaha kaya dan memberikan bantuan untuk mencoba mendapatkan liputan pers yang lebih.

Pada tahun 2020 Netanyahu diadili atas tuduhan ini yang menjadikan dirinya sebagai perdana Menteri Israel pertama yang diadili.

Jalan panjang memang harus ditempuh oleh Netanyahu sebelum dirinya benar benar bebas atas tuduhan tersebut oleh pengadilan.

Netanyahu kembali memenangkan pemilu Istrael di awal November 2022 lalu. Photo: Kobi Wolf/Bloomberg/Getty Images   
Netanyahu kembali memenangkan pemilu Istrael di awal November 2022 lalu. Photo: Kobi Wolf/Bloomberg/Getty Images   

Momen kemenangan kembali Netanyahu pada pemilu bulan November lalu memang dapat membuat dirinya lega untuk sementara, namun tampaknya lawan politiknya tidak akan berdiam diri melihat Netanyahu menikmati puncak karir politiknya dengan terus mengungkap tindakan korupsi dan penyuapan yang menimpa Netanyahu.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat,  lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun