Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hasil Pemilu yang Memperdalam Krisis Politik Malaysia

20 November 2022   08:35 Diperbarui: 21 November 2022   07:01 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anwar Ibrahim diperkirakan akan menjadi Perdana Menteri Malaysia. Phtoto :  Hasnoor Hussain/Reuters. 

Ketika PM Malaysia PM Muhyiddin Yassin memutuskan untuk memajukan pemilu tentunya dirinya, partai dan pendukungkungnya sudah menghitung adanya peluang untuk menang sehingga hasil pemilu akan memperkuat poisisinya dan juga legitimasi pemerintahannya.

Namun hasil perhitungan sementara pemilu yang baru usai ternyata tidak sesuai dengan harapan karena tidak ada satupun kekuatan politik yang mendapatkan mayoritas kursi di parlemen.

Dalam situasi seperti inilah diperkirakan Malaysia akan menghadapi ketidakpastian politik dan pemerintahan yang tentunya akan memperpanjang gonjang ganjing politik yang melanda Malaysia.

Dalam pemilu   kali ini tercatat sekitar  70 persen dari 21,1 juta pemilih Malaysia yang memenuhi syarat telah memberikan suaranya. Tingkat partisipasi pemilu kali ini memang tidaklah sebesar pada pemilu sebelumnya yang mencapai 82%.

Dalam pemilu kali ini koalisi partai yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin hanya memperoleh 73 kursi saja, sedangkan saingan beratnya Anwar Ibrahim berhasil mengalahkannya dengan perolehan 82 kursi. 

Namun kedua kekuatan politik utama Malaysia ini gagal mendapatkan mayoritas kursi di parlemen yang berjumlah total 225 kursi.

Dalam situasi ini Malaysia akan menghadapi situasi  yang dinamakan hung parliament, dimana pememang harus menggalang koalisi dengan partai lainnya untuk membentuk pemerintahan.

Hasil pemlilu yang baru saja usai ini juga menunjukkan partai UMNO yang telah berkuasa bergenerasi generasi ternyata tumbang dengan kekalahan yang sangat telak.

Koalisi Barisan Nasional pimpinan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob yang utamanya dimotori oleh partainya Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mengalami kekecewaan besar, hanya memenangkan 30 kursi.

Keterpurukan UMNO ini tidak lepas dari mega skandal korupsi yang melibatkan petinggi UMNO yang membuat rakyat Malaysia memutuskan untuk tidak lagi mendukung partai yang selama ini bercokol sangat kuat di perpolitikan Malaysia.

Walaupun jalan masih berliku, peluang Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia sangat besar dan jika hal ini terjadi maka sejarah Malaysia akan mencatat perjalanan perjuangan Anwar Ibrahim selama 25 tahun terakhir yang dihiasi dengan gonjang ganjing tuduhan sodomi ini akhirnya dakan  menjadi  Perdana Menteri.

Koalisi Pakatan Harapan yang dimotori oleh Anwar Ibrahim berhasil mengamankan 82 kursi di parlemen yang beranggotakan 222 orang, sementara Perikatan Nasional atau Aliansi Nasional yang dimotori oleh  Perdana Menteri Muhyiddin Yassin tertinggal di belakang dengan perolehan 73 kursi.

Ketidak pastian politik akibat tidak adanya pemenang mayoritas ini tentunya akan mempersulit siapapun yang akan memerintah, karena disamping ketidakpastian politik, Malaysia menghadapi masalah fundamental perekonomian yang melambat dan tingkat inflasi yang tinggi.

Ketidak pastian politik ini tercermin dalam beberapa tahun terakhir ini yang sudah terjadi  pergantian 3 perdana Menteri.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang berusia 97 tahun ternyata tidak dapat berbuat banyak dalam pemilu kali ini karena  gerakan Melayu yang dipimpinnya hanya meriah kursi pada urutan ke empat saja.

Para peserta pemilu yang dipercepat ini tampaknya berusaha kuat untuk menggunakan sentimen lama dengan harapan memperoleh dukungan.

Sebagai contoh  Aliansi Nasional baru pimpinan Muhyiddin yang mencakup partai konservatif Melayu-sentris dan partai Islam menggunakan isu agama dengan menggembar-gemborkan hukum Islam.

Demikian juga partai lainnya berusaha untuk mengangkat masalah ras dan agama dalam pemilu kali ini.

Masalah ras dan agama memang sangat sensitif di Malaysia karena adanya tiga kelompok etnis besar yang ada yaitu Melayu, Tionghoa dan India.

Dalam situasi seperti ini  Perikatan Nasional yang dipimpinan Muhyiddin  dan juga koalisinya diperkirakan akan bersatu untuk menghadang Anwar Ibrahim agar tidak mendapatkan mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Dari kubu Anwar Ibrahim tentunya kepiawaian Anwar sangat diperlukan untuk menggalang koalisi agar mendapatkan jumlah kursi yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan.

Jika hal ini terjadi maka Anwar Ibrahim diperkirakan dalam  waktu dekat akan mengirimkan surat kepada Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah untuk merinci dukungannya untuk mendapatkan tiket Perdana Menteri.

Hasil pemilu ini memang tidak terlalu memberikan kejutan karena memang diperkirakan sebelumnya tidak akan ada  peserta yang keluar sebagai pemenang mayoritas.

Dalam situasi seperti inilah maka posisi dan nilai tawar partai partai kecil menjadi sangat vital karena akan menentukan apakah pemenang pemilu akan mendapat dukungan membentuk pemerintahan atau tidak.

Kalaupun Anwar Ibrahim berhasil membentuk pemerintahan, masalah lain yang akan dihadapinya adalah kekompakan dan keutuhan koalisi yang akan dibentuknya yang sangat vital bagi stabilitas pemerintahannya.

Pemilu Malasysia memang telah usai namun masih menyisakan persoalan besar  yang jika tidak dapat diselesaikan akan membuat Malaysia yang perekonomiannya pernah dijuluki sebagai macan  Asia ini akan semakin terpuruk.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun