Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pelajaran Berharga dari Rontoknya Yen

28 Oktober 2022   09:36 Diperbarui: 30 Oktober 2022   06:41 1547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yen Jepang mengalami pelemahan yang cukup drastis dalam dua dekade terakhir. Foto: AFP/Behrouz Mehri

Siapa yang tidak kenal kekuatan ekonomi Jepang pasca Perang Dunia II? Setelah kalah dan remuk dalam perang Dunia II, Jepang bangkit menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi utama dunia dengan mengandalkan pada kekuatan teknologi elektronik dan otomotifnya.

Selama ini mata uang Yen  dianggap stabil sehingga banyak investor tidak hanya di Jepang namun juga di berbagai negara  menganggap Yen aman sebagai salah satu perangkat bisnisnya dan banyak diminati investor.

Kini stabilitas Yen tinggal kenangan, karena dalam beberapa bulan ini Yen mengalami tubulensi yang mengakibatkan nilai mata uang Jepang ini telah kehilangan lebih dari seperlimanya terhadap dollar Amerika dan mencapai level terendah sejak tahun 1990 lalu.

Perkembangan konversi US dollar ke Yen 2 tahun terakhir. Sumber: exchangerates.org.uk
Perkembangan konversi US dollar ke Yen 2 tahun terakhir. Sumber: exchangerates.org.uk

Perkembangan konversi US dollar ke Yen 2 bulan terakhir. Sumber: exchangerates.org.uk
Perkembangan konversi US dollar ke Yen 2 bulan terakhir. Sumber: exchangerates.org.uk

Jika dalam kurun 5 tahun yang lalu 1 US dollar  setara dengan 105 Yen, kini 1 dolar US setara dengan 150 Yen.

Dalam situasi yang sangat komplek ini para pakar ekonomi dunia memang berpendapat bahwa Yen akan mengalami nasib buruk karena nilainya akan terus melemah dan diperkirakan nilai tukarnya akan mencapai 180 Yen untuk setiap satu dollar Amerika. Bahkan jika tren ini terus berlanjut George Soros meramalkan nilai mata uang akan terpuruk lebih lanjut.

Mengapa Yen Terpuruk?

Salah satu faktor utama yang menyebabkan keterpurukan nilai Yen ini adalah suku bunga.

Jepang memang tercatat sebagai salah satu negara kaya dunia yang menerapkan suku bunga nol persen.

Selama masa pandemi, langkah Jepang ini iikuti oleh beberapa negara kaya dunia lainnya dengan tujuan untuk menguatkan sekaligus mendukung perekonomiannya.

Di tengah tengah situasi perekonomian dunia yang tidak menentu akibat pandemik dan juga invasi Rusia ke Ukrainia, negara negara yang tergolong sebagai negara dengan kekuatan ekonomi utama dunia mulai menaikkan suku bunganya untuk mencoba menahan inflasi yang semakin tidak terkendali.

Sayangnya langkah menaikkan suku bunga ini tidak dilakukan oleh Jepang karena Bank of Japan (BOJ) diprediksi akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga yang berkisar nol persen.

Gubernur BOJ, Haruhiko Kuroda memperingatkan bahwa Jepang tidak dapat menaikkan  suku bunganya lebih tinggi karena ekonomi Jepang saat ini sangat lemah.

Oleh sebab itu kebijakan bank sentral Jepang lebih memfokuskan  untuk menjaga tingkat inflasi pada tingkat 2%.

Langkah inilah yang dinilai merupakan salah satu yang menyebabkan keterpurukan Yen lebih lanjut karena terjadinya perbedaan suku bunga di Jepang dan Amerika.

Sebagai perbandingan Amerika menaikan  suku bunganya secara agresif dari hanya 0.25% menjadi 3.25% sebagai langkah untuk mengatasi meroketnya harga harga bahan pokok dan bahan bakar.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membuat mata uang lebih menarik bagi investor, sehingga nilai mata dollar Amerika semakin menguat. Sebaliknya tingkat suku bunga nol persen membuat Yen menjadi kurang dilirik investor dan berakibat jatuhnya nilai Yen.

Dalam kurun waktu 20 tahun ini pemerintah Jepang tidak melakukan intervensi di pasar mata uang global dalam menjaga nilai tukar Yen.

Namun dalam situasi yang terus memburuk ini akhirnya pemerintah Jepang menggelontorkan uang sebanyak US21 milyar untuk menahan kejatuhan nilai Yen.

Langkah ini memang dapat membantu menahan kejatuhan Yen hanya dalam beberapa saat saja, namun karena fundamental perekonomian Jepang yang buruk, pelemahan Yen terun berlanjut.

Sampai saat ini saja nilai tukar yen terhadap dolar Amerika sudah berada di level lebih dari 150 yen.

Kombinasi penurunan nilai mata uang Jepang yang sangat drastis ini dan juga kenaikan harga harga kebutuhan pokok dan bahan bakar membuat perekonomian Jepang semakin memburuk.

Dalam kondisi seperti ini pemerintah Jepang tampaknya secara diam diam telah melakukan intervensi di pasar mata uang global untuk mencegah keterpurukan Yen lebih lanjut.

Pelemahan Yen berdampak sistemik  pada perkonomian Jepang. Photo: gettyImages
Pelemahan Yen berdampak sistemik  pada perkonomian Jepang. Photo: gettyImages

Efek Domino

Melemahnya nilai Yen ini memiliki efek domino yang sulit diprediksi karena akan membuat semua barang yang dibeli oleh masyakarat Jepang akan semakin mahal.

Hal ini tentunya juga akan berdampak pada harga minyak dan energi yang melonjak tajam mencapai 46% karena Jepang merupakan pengimpor minyak dan gas.

Pelemahan Yen ini juga berdampak buruk pada dunia bisnis karena uang yang dihasilkan oleh eksportir Jepang di luar negeri jauh lebih berharga di negara asalnya.

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini daya beli masyarakat  Jepang melorot 50% akibat pelemahan yen ini. Sementara itu dalam kurun waktu 30 tahun terakhir gaji rata-rata di Jepang tidak mengalami kenaikan.

Devisa Jepang juga akan semakin terkurang karena sebagian masyarakat  Jepang harus membelanjakan uangnya di luar negeri untuk bepergian ataupun menyekolahkan anak anaknya di luar Jepang.

Secara teroritis melemahnya nilai Yen ini akan mendorong masuknya wisatawan ke Jepang.  Namun Jepang belum sepenuhnya membuka pintunya untuk wisatawan manca negara sehingga peluang ini belum  berdampak secara siknifikan.

Sebagai gambaran pendapatan Jepang dari sektor wisata di tahun 2019 mecapai US $33.6 milyar, namun merorot tajam di masa pandemi.

Stagnasi Ekonomi

Faktor suku bunga bukanlah satu satunya yang menyebabkan terpuruknya nilai Yen.  Faktor lain adalah perekonomian Jepang yang mengalami stagnasi.

Dalam kurun waktu 30 tahun belakangan ini  perokonomian Jepang tidak tumbuh.  Kondisi ini tentunya dapat digunakan sebagai gambaran keadaan keuangan Jepang.

Di samping itu dari segi demografi Jepang menghadapi masalah besar karena tingkat kelahiran yang sangat rendah dan memiliki proporsi jumlah orang dengan usia lanjut yang tertinggi di dunia.

Jepang memang sudah mengambil langkah untuk mengatasi masalah kekurangan angkatan kerja ini dengan cara mengijinkan masuknya pekerja asing, namun kebijakan ini banyak ditentang.

Tingkat inflasi yang dialami Jepang saat ini memang sudah menghawatirkan karena masyarakat Jepang sudah merasakan dampak kenaikan harga harga kebutuhan bahan pokok dan bahan bakar.

Selama ini perekonomian Jepang mengalami deflasi yang berakibat pada penuruan harga yang tentunya berdampak buruk pada perekonomian Jepang karena dalam situasi seperti ini, konsumen akan menahan diri untuk membeli barang dalam jumlah besar karena ada harapan bahwa ke depan harga akan turun lagi.

Pelemahan Yen yang dialami Jepang saat ini merupakan kejadian luar biasa dimana Jepang sebagai salah satu negara terkuat ekonominya di dunia ternyata tidak imun dari situasi global yang semakin tidak menentu.

Semoga apa yang dialami oleh Jepang saat ini dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi Indonesia dalam menghadapi resesi global yang sudah ada di depan mata.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun