Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Komitmen Kerjasama Militer Australia dengan Indonesia

21 Oktober 2022   07:25 Diperbarui: 27 Oktober 2022   15:18 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah juga menunjukkan bahwa peran Australia dalam militer dan keamanan  Indonesia memang cukup besar baik berupa pasokan senjata maupun kerjasama militer berupa latihan bersama.

Upaya Australia untuk tetap bersahabat dan dekat dengan Indonesia memang sangat mudah difahami karena bagi Australia suka tidak suka,  mau tidak mau,   Indonesia mertupakan salah satu mitra terpenting Australia.

Jalinan kerjasama militer Australia dan Indonesia memang sudah lama berlangsung.  Sebagai contoh militer Australia SAS telah melakukan berbagai latihan militer dengan Kopassus.

Demikian juga halnya dengan Detasemen 88 yang dibentuk pasca Bom Bali 2002 mendapat bantuan dana dan pelatihan di Australia dan Amerika Serikat.

Pada bulan Mei 2022 lalu Australia telah  mengungkap komitmennya untuk melakukan kerjasama dengan Indonesia ketika Perdana Menteri Australia Anthony Albanese baru menjabat  dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta.

Kerjasama bilateral Australia dan Indonesia dalam  bidang pertahanan, penegakan hukum, kontraterorisme, keamanan maritim, dan manajemen dan tanggap darurat sebenarnya sudah tertuang pada  Perjanjian Lombok  (The Lombok Treaty)  yang disepakati pada tahun 2006.

Di dalam perjanjian tersebut ditegaskan kembali komitmen kedua negara  untuk saling  mendukung  kedaulatan dan integritas teritorial masing-masing negara, termasuk kedaulatan Indonesia atas Papua.

Jika dianalisa lebih dalam lagi munculnya kembali keinginan komitmen kerjasama militer Australia  ini tentunya tidak lepas dari perkembangan politik regional dimana pengaruh politik, ekonomi dan kekuatan militer Tiongkok yang semakin menguat.

Perdana Menteri Australia  Anthony Albanesebertemu dengan presiden Joko Widodo pada bulan Mei lalu. Photo :  Sigid Kurniawan/Antara Foto via Reuters
Perdana Menteri Australia  Anthony Albanesebertemu dengan presiden Joko Widodo pada bulan Mei lalu. Photo :  Sigid Kurniawan/Antara Foto via Reuters

Walaupun dalam berbagai kesempatan beberapa pimpinan Australia menyatakan bahwa Australia merupakan bagian dari Asia, namun pernyataan  ini hanya benar untuk kepentingan ekonomi Australia semata.

Dari sisi politik dan keamanan Australia tetap saja berkiblat pada Amerika dan sekutunya, sehingga  tidak heran jika Australia menempatkan dirinya sebagai bagian dari pertahanan Amerika dan sekutunya di wilayah Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun