Hidung anjing memiliki ketajaman penciuman yang sangat luar biasa sehingga dapat berfungsi sebagai detektor kimia yang sangat sensitif
Hasil peneltian terakhir menunjukan bahwa disamping memiliki perasaan yang sangat halus, ketajaman penciumannya dapat digunakan sebagai pendeteksi status kesehatan manusia.
Para ilmuwan menemukan bahwa anjing dapat mencium bau  volatile organic compounds (VOC)   dalam napas dan keringat kita dan dapat membedakan sinyal kimia antara orang yang sehat dan orang yang mengalami stress.
Selama ini kemampuan mendeteksi aroma yang dimiliki anjing telah diteliti dan dimanfaatkan untuk mendeteksi memiliki mendeteksi obat-obatan, bahan peledak, dan penyakit, termasuk kanker tertentu, diabetes, dan bahkan Covid.
Dalam salah satu percobaannya para peneliti menggunakan 36 orang untuk menyelesaikan soal soal matematika yang sangat sulit.
Anjing digunakan untuk menentukan apakah orang orang ini mengalami stress atau tidak dengan cara mengendus sampel keringat dan nafas peserta sebelum dan sesuah mendapat  tekanan menyelesaikan soal matematika yang sulit tersebut.
Ternyata anjing dapat mendeteksi orang mana saja yang mengalami stress dan dibuktikan dengan peningkatan tekanan darah  dan denyut jantung
Hasil penetian ini menunjukkan bahwa  anjing memiliki kemampuan untuk membedakan dengan tingkat akurasi yang tinggi perbedaan antara napas manusia dan sampel keringat orang normal dan orang yang mengalami tekanan prikologis.
Secara akurat anjing dapat membedakan volatile organic compounds (VOC) orang normal dan orang yang mengalami stress.
Ke depan dengan kemampuan yang sangat luar biasa ini para peneliti mengharapkan bahwa anjing dapat dilatih secara khusus sebagai anjing terapi yang memiliki kemampuan khusus mendeteksi  orang yang sedang mengalami stress sehingga dapat segera ditangani secara dini dan dilakukan pengobatan yang memadai.