Sebagai catatan jutaan anak di wilayah endemik malaria di wilayah Sub Sahara dan di negara tropis lainnya yang mengancam nyawa jutaan anak anak dan orang dewasa merupakan negara miskin yang tidak memiliki dana cukup untuk membeli vaksin ini.
Oleh sebab itu diperlukan solidaritas dari negara donator untuk dapat membantu negara miskin membeli vaksin ini.Â
Tanpa solidaritas ini pengembangan vaksin malaria ini tidak akan memberi dampak yang besar pada masalah kesehatan dunia karena penyebaran dan penggunaannya tidak akan merata utamanya di negara miskin.
Dunia tentunya menyambut gembira perkembangan vaksin malaria ini karena mengeliminasi malaria merupakan cita cita dunia sejak 100 tahun lalu.
Pengeliminasian penyakit mematikan dunia memang harus diakui terganggu dengan adanya Pandemi Covid-19 ini karena semua perhatian tertuju pada bagaimana cara pengatasi pandemi ini.Â
Ke depan diharapkan dengen meredanya pandemi Covid-19, dunia kembali ke jalur semula untuk mengeliminasi penyakit mematikan di dunia termasuk malaria yang selama ini terabaikan.
Semoga peluncuran vaksin ini lancar dan segera dilakukan demi kemaslahan umat manusia.
Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H