Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manusia Purba Kalimantan Memiliki Pengetahuan Medis yang Menakjubkan

9 September 2022   13:10 Diperbarui: 9 September 2022   13:14 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan dinding yang berumur 40.000 tahun. Photo:  Pindi Setiawan 

Minggu ini dunia kembali dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia yang diperkirakan berusia 31,000  tahun di Gua Liang Tebo di Kalimantan  Timur oleh kelompok peneliti internasional dari Australia dan Indonesia.

Gua Liang Tebo memang menjadi lahan emas penggalian sejarah manusia purba karena gua ini dikenal dengan lukisan dindingnya yang berusia sekitar 40.000 tahun lalu.

Liang Tebo gua yang penuh peninggalan manusia purba. Photo: Tim Maloney/Griffith University via AP 
Liang Tebo gua yang penuh peninggalan manusia purba. Photo: Tim Maloney/Griffith University via AP 

Suasana bagian dlam gua. Photo:Kinez Riza  
Suasana bagian dlam gua. Photo:Kinez Riza  

Penuh dengan lukisan dinding manusia purba. Photo: Kinez Riza 
Penuh dengan lukisan dinding manusia purba. Photo: Kinez Riza 

Lukisan dinding yang berumur 40.000 tahun. Photo:  Pindi Setiawan 
Lukisan dinding yang berumur 40.000 tahun. Photo:  Pindi Setiawan 

Nama Gua ini mendunia ketika ditemukan tahun 2020 lalu dan berisi catatan perjalanan sejarah yang ada dalam bentuk lukisan dinding.

Dengan menggali sejarah keberadaan manusia purba di gua  ini para peneliti akan dapat memperkirakan bagaimana kehidupan  manusia purba di masa lalu.

Memiliki Pengetahuan Medis yang Canggih

Hal yang membuat penemuan kerangka ini menjadi istimewa adalah kondisi kerangka orang dewasa yang ditemukan tersebut  yang  salah satu bagian kakinya tidak ada dan diduga bahwa praktek amputasi telah dipraktekkan saat ini.

Jika hipotesis para peneliti ini benar, maka praktek amputasi yang dilakukan oleh manisia purba di Kalimantan ini merupkan praktek amputasi tertua di dunia yang pernah diketahui.

Temuan ini berhasil memecahkan rekor karena praktek amputasi yang tertua saat ini dilakukan 7.000 tahun lalu di Perancis.

Berdasarkan bukti bukti yang ada dapat disimpulkan bahwa praktek amputasi hanya dilakukan pada manusia purba yang hidupnya menetap dan menjalankan praktek pertanian untuk menunjang kehidupannya.

Posisi kerangka saat ditemukan. Photo : Tim Maloney/Griffith University via AP 
Posisi kerangka saat ditemukan. Photo : Tim Maloney/Griffith University via AP 

Keranka lengkap manusia purba dewasa yang ditemukan. Photo: Tim Maloney. 
Keranka lengkap manusia purba dewasa yang ditemukan. Photo: Tim Maloney. 

Hal lain yang sangat penting terkait hasil penelitian ini adalah manusia purba yang tergolong sebagai pemburu dan pengumpul yang tinggal di wilayah Kalimantan Timur ini telah memiliki pengetahuan medis yang  canggih karena mengenal stuktur anatomi dan mempraktekkan perawatan luka.

Jika diamati lebih jeli lagi , maka praktek amputasi yang dilakukan pada manusia dewasa yang ditemukan kerangka ini sangat mulus dan menunjukkan keahlian pelaku amputasi dan perawatan lukanya  pasca amputasi sehingga dapat pulih.

Hal ini terlihat jelas pada kerangga kaki kiri bagian bahwa yang ditemukan yang menggambarkan hasil amputasi yang sangat mulus dan tidak ada tanda-tanda infeksi atau patah tulang akibat serangan hewan atau kecelakaan.

Hal yang dapat dipastikan dari hasil penemuan kerangka ini adalah tulang kaki kiri bagian bawah bukan  karena hilang atau  tidak ditemukan  tapi merupakan hasil praktek amputasi.

Dengan mengamati kondisi kerangka ini, para peneliti berpendapat bahwa hilangnya bagian kaki kiri bawah ini bukan juga karena  terjadi karena kecelakaan, namun hanya dapat dijelaskan hanya karena praktek amputasi.

Adanya pengetahuan  medis yang dimiliki oleh manusia purba Kalimantan ini cukup mengejutkan dunia utamanya terkait bagaimana mereka memiliki pengetahuan kesehatan  yang sangat canggih   meliputi pengetahuan akan ilmu  anatomi, perototan, pembuluh darah dan pembiusan, perawatan pasca operasi, cara membalut luka serta obat obatan yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan dalam pembiusan.

Tanpa pengetahuan ini maka praktek amputasi ini mustahil dilakukan dan berhasil karena Para peneliti juga menduga bahwa orang yang diamputasi ini dapat bertahan hidup selama 6-9 tahun kemudian sebelum meninggal dunia. Artinya praktek amputasi yang dilakukan berhasil dengan baik.

Namun terkait bagaimana mereka melakukannya, fasilitas apa saja yang mereka punyai  sehingga proses amputasi ini berjalan dengan mulus masih menjadi misteri.

Hasil temuan ini menunjukkan bahwa manusia  purba Kalimantan sudah mempraktekan cara menjaga kesehatan yang hampir mirip dengan apa yang kita lakukan saat ini sehaligus menggugurkan  hipotesis bahwa manusia purba hidup seadanya dan menyerah sepenuhnya pada kekuatan alam.

Ke depan temuan lainnya  diharapkan akan muncul dari gua pra sejarah ini yang  akan dapat melengkapi mosaik perjalanan evolusi manusia yang merupakan nenek moyang orang Indonesia yang lebih maju pengetahuannya jika dibandingkan dengan manusia purba lainnya di dunia.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun