Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Efek Domino Mega Korupsi Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak

1 September 2022   19:36 Diperbarui: 2 September 2022   13:46 1722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berada puncak kejayaannya tidak ada yang pernah meramalkan pasangan glamour Najib Razak dan Rosmah Mansor akhirnya akan tersentuh hukum, jatuh kariernya serta terpuruk.

Saat itu ketika partai UMNO yang berkuasa sangat kuat, posisi dan jabatan Najib Razak memang hampir tidak tegoyahkan bahkan para oposisi yang berusaha mendongkel kedudukannya akhirnya terjungkal (baca selengkapnya di sini)

Namun ibarat pepatah roda kehidupan yang selalu berputar akhirnya pasangan suami istri ini tersandung kasus mega korupsi dan penyogokan yang jumlahnya sangat fantastis yang tidak pernah terbayangkan oleh rakyat Malaysia sebelumnya.

Ketika pihak keamanan Malaysia menggeledah rumah mantan Perdana Menteri Malaysia ini, petugas mengangkut bermobil-mobil koleksi barang mewah seperti tas, pakaian, jam tangan, perhiasan dll yang jumlahnya sangat fantastis (baca selengkapnya di sini)

Belum terhitung uang tunai hasil mega korupsi yang ditimbun di rumah rumah milik mantan Perdana Menteri Malaysia ini.

Najib Razak mantan Perdana Menteri Amerika yang kini mendekam di Penjara. Photo:Vincent Thian/AP
Najib Razak mantan Perdana Menteri Amerika yang kini mendekam di Penjara. Photo:Vincent Thian/AP

Runtuhnya Dinasti

Minggu lalu pengadilan Malaysia akhirnya menjatuhkan hukuman penjara 12 tahun terhadap Najib Razak yang merupakan tokoh politik senior UMNO ada dasar tuduhan menggarong uang negara program 1MDB yang jumlahnya sangat fantastis termasuk menilep sumbangan pribadi pangeran anggota kerajaan negara di Timur Tengah.

Kasus mega korupsi 1MDB yang membuat Najib Razak terjungkal. Photo: mypf.my 
Kasus mega korupsi 1MDB yang membuat Najib Razak terjungkal. Photo: mypf.my 

Keputusan pengadilan ini akhirnya dilengkapi dengan keputusan lainnya hari ini yang menyatakan bahwa istrinya Rosmah Mansor bersalah menerima suap dengan jumlah jutaan dollar dari proyek pembangunan energi matahari pembangunan sekolah di wilayah terpencil.

Tidak tanggung-tanggung Rosmah diputuskan bersalah atas tiga tuduhan yang intinya menerima suap dari mega proyek pembangunan sekolah-sekolah dengan menggunakan sumber energi matahari di wilayah pedalaman Searawak senilai US$279 juta.

Jumlah sogokan yang diminta istri mantan perdana Menteri Malaysia ini mencapai US$41.8 juta sebagai imbalan memuluskan perusahaan Jepak Holdings Sdn Bhd memenangkan tender.

Rosmah Mansor di pengadilan. Photo: Hasnoor Hussain/ Reuters
Rosmah Mansor di pengadilan. Photo: Hasnoor Hussain/ Reuters

Istri mantan Perdana Menteri Malaysia ini juga dituduh secara berlapis termasuk pencucian uang dan penggelapan pajak. Jika terbukti dipengadilan istri Najib Razak akan dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun.

Pada bulan Mei 2018 lalu Najib Razak kehilangan jabatannya sebagai Perdana Menteri.

Kejadian ini merupakan yang pertama kalinya menimpa petinggi United Malays National Organisation (UMNO) partai utama Malaysia yang sudah malang melintang dan menguasai perpolitikan Malaysia.

Terjungkalnya Najib Razak ini juga merupakan peristiwa pertama kehilangan kekuasaan bagi UMNO karena kekalahan dalam pemilu yang menyebabkan partai ini kehilangan mayoritasnya di parlemen.

Kasus mega korupsi suami istri ini dan juga kroninya membuat rakyat Malaysia marah karena jumlah uang yang dikorupsi sangat fantastis mencapai milyaran dollar yang sampai saat ini belum diketahui secara pasti jumlahnya.

Angka yang dikeluarkan oleh kementerian kehakiman Amerika menyebutkan korupsi ini mencapai US$4,5 milyar yang digarong oleh Mantan Perdana Menteri Malaysia ini beserta kroninya dari dana proyek pemerintah 1MDB yang berujung di rekening pribadinya.

Pasca kekalahan di pemilu, pasangan ini berusaha untuk melarikan diri ke luar negeri dengan menggunakan pesawat pribadinya. Namun saat itu kerumunan rakyat Malaysia di bandara membuat pelarian diri ini gagal.

Dari hasil penggeledahan rumah-rumah pribadinya, polisi Malaysia menemukan uang jutaan dollar dalam bentuk cash, barang mewah, perhiasan, jam tangan dllnya yang membuat rakyat Malaysia terbelalak.

Najib Razak di tahun 2020 oleh pengadilan Malaysia dinyatakan bersalah atas kasus mega korupsi ini.

Di pengadilan Najib Razak terbukti mengalihkan dana negara dari SRC International yang merupakan bagian dari 1MDB ke rekening pribadinya sebesar US9.86 juta.

Atas putusan pengadilan ini Najib Razak diperintahkan untuk mengembalikan uang negara sebesar US$ 49 juta dan menjatuhkan hukuman penjara selama 12 tahun karena menyalah gunakan kekuasannya dan pencucian uang.

Sebelumnya mantan Perdana Menteri Malaysia ini diperintahkan oleh pengadilan untuk mengembalikan kepada negara uang sebesar US$400 juta atas dasar perhitungan pajak yang dikemplangnya selama beriode berkuasa di tahun 2011-2017.

Hukuman terhadap mantan Perdana Menteri Malaysia ini diperkuat oleh pengadilan tinggi dan membuat Najib Razak kini menjadi penghuni penjara Kajang yang berlokasi di wilayah selatan kota Kuala Lumpur.

Pemenjaraan Najib Razak ini merupakan kasus pertama di mana pejabat tinggi setingkat Perdana Menteri Malaysia dipenjarakan

Kasus yang melibatkan Najib Razak ini belum menyelesaikan semua proses pengadilan karena saat ini mantan perdana Malaysia ini masih menghadapi 4 tuduhan korupsi lainnya yang terkait dengan dana negara 1MDB.

Kemenangan Rakyat Malaysia

Dihukumnya mantan Perdana Menteri Malaysia dan juga akan disusul oleh istrinya ini merupakan kemenangan rakyat Malaysia atas ketidakadilan dan keserakahannya pasangan suami istri ini menggarong uang negara.

Disamping itu sistem peradilan Malaysia berhasil membuktikan bahwa tidak ada yang superior di mata hukum sekaligus mencatat sejarah baru di Malaysia bahwa mantan Perdana Menteri pun tidak kebal terhadap hukum.

Di saat berkuasa, banyak kalangan di Malaysia meragukan akan keberhasilan pengadilan menyeret penguasa Malaysia ini ke pengadilan karena di era tersebut tampak sekali besarnya kekuatan dan kekuasannya dalam mencegah kasus mega korupsi ini dibongkar.

Namun Najib Razak lupa bahwa kasus mega korupsi yang dilakukannya dan dicoba ditutup-tutupinya ini menjadi bola salju sekaligus memberikan efek domino yang menyebabkan UMNO kehilangan kekuasannya di bulan Mei 2018 lalu sekaligus kehilangan pengaruh dominannya di perpolitikan Malaysia.

Kekalahan di pemilu inilah yang akhirnya menjadi celah untuk membongkar kasus mega korupsi ini.

Efek Domino

Kejatuhan Najib Razak menimbulkan turbulensi politik dan ekonomi di Malaysia yang membuat perkonomian negara ini terpuruk.

Disamping itu Pandemi Covid-19 berperan besar membuat perekonomian Malaysia makin terpuruk.

Mahathir Muhamad yang sempat berkuasa kembali akhirnya terpaksa melepaskan jabatannya di bulan Maret tahun 2020 setelah terjadi pembelotan di kalangan partai koalisinya utamanya oleh para pendukung Najib Razak dari partai UMNO yang mengalihkan dukungannya pada Muhyiddin Yassin yang akhirnya menjadi Perdana Menteri.

Jatuhnya Mahathir membuktikan bahwa pengaruh UMNO masih sangat kuat dalam perpolitikan Malaysia dan dapat dibaca sebagai upaya pembalasan UMNO atas kasus yang menimpa Najib Razak dan juga kebangkitan kembali partai ini.

Selama berkuasa Muhyiddin Yassin ternyata tidak mampu menahan gejolak politik yang terjadi di partai koalisinya yang membuat perekonomian Malaysia semakin terpuruk yang menciptakan krisis politik di Malaysia yang membekas sampai saat ini.

Krisis politik ini akhirnya memaksa Muhyiddin Yassin mengundurkan diri setelah baru 17 bulan berkuasa. Pasca pengunduran diri ini, pada tanggal 21 Agustus 2021 Ismail Sabri Yaakob yang merupakan politikus UMNO senior diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Pembongkaran kasus mega korupsi ini tentunya akan menyeret tokoh-tokoh lainnya dari partai UMNO karena tidak masuk akal jika Najib Razak melakukan sendiri mega korupsi ini.

Dipenjarakannya Najib Razak sebagai salah satu tokoh politik UMNO dan gonjang-ganjing perpolitikan di Malaysia menandakan bahwa krisis politik di Malaysia jauh dari usai.

Ke depan gonjang-ganjing politik ini diperkirakan akan semakin besar dan akan membuat perekonomian negara ini akan semakin terpuruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun