Al-Zawahiri  tercatat memimpin al-Qaeda selama masa pergolakan dan berhasil mempertahankan  kepemimpinannya di tengah tengah upaya Amerika untuk mengeliminasi semua tokoh  Al Qaeda.
Di tahun  2014 pergolakan di dalam tubuh  Al Qaeda ini akhirnya menghasilkan  cabang Al Qaeda di Irak dan memisahkan diri yang dikenal dunia sebagai ISIS.
Dengan hengkangnya tentara Amerika di Afghanistan sebenarnya  Al  Qaeda  mulai menunjukkan kembali  kebangkitannya walaupun progres nya lamban.
Kebangkitan Al Qaeda ini tidak lepas dengan kemunculkan Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pasca hengkangnya tentara Amerika dan sekutunya.
Kelompok Al Qaeda menganggap hengkangnya tentara Amerika ini merupakan kemenangan besar bagi Al Qaeda, sehingga tidak heran jika kelompok ini merilis  berbagai video propaganda terkait kemenangan ini.
Di samping itu tentunya Al Qaeda menikmati kekebasan di Afghanistan ketika di bawah kekuasaan  Taliban.  Bahkan PBB melaporkan bahwa beberapa tokoh  Al Qaeda menjadi penesehat pemerintahan Taliban di Afghanistan.
Al-Zawahiri  yang tinggal di dekat istana presiden  Afghanistan ini membuktikan bahwa hubungan era tantara Al Qaeda dan Taliban masih terjalin dengan erat.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa ketika Taliban menyepakati perjanjian di Doha pada tahun 2020 lalu yang salah satu isinya menyebutkan bahwa  penarikan pasukan NATO dari Afghanistan akan dilakukan jika Taliban memberi jaminan tidak menjadi tempat perlindungan Al Qaeda jika nantinya berkuasa.
Namun keberadaan Al-Zawahiri  di lingkaran elit pimpinan Taliban menunjukkan hubungan yang sangat erat antara Taliban dan Al Qaeda sekaligus membuktikan bahwa Taliban menyembunyikan pimpinan dan tokoh Al Qaeda
Dampak Kematian Al-ZawahiriÂ
Bagi Amerika keberhasilan membunuh tokok Al Qaeda ini tentunya dapat dianggap sebagai kemenangan yang besar dalam operasi globalnya untuk memburu pada tokoh  Al Qaeda yang dinilai bertanggungjawab atas terjadinya peristiwa 9/11.
Di lain pihak pembunuhan ini tentunya menjadi pukulan berat bagi Al Qaeda yang  kini sedang mengalami berbagai permasalahan termasuk masalah garis komando, keuangan, konflik internal dan juga makin sempitnya ruang gerak dan  tempat persembunyiannya.