Hasil penelitian yang ditulis oleh 18 peneliti dari Inggris dan dipublikasikan di Science Translational Medicine kemaren pada tanggal 27 Juli 2022 ini mamang sangat menjanjikan dan dapat menjadi game changer penanganan pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih melanda dunia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spike ptotein di area S2 ini merupakan area yang spesifik dari spike protein virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.Â
Oleh sebab itu, jika area S2 ini digarap diharapkan dapat memberikan pelindungan menyeluruh dengan cara memicu antibodi universal.
Dalam penelitian ini vaksin yang dikembangkan dengan menargetkan spike ptotein di area subunit S2 dari protein Sars-CoV-2 ternyata dapat menetralkan virus korona lainnya.
Hal yang lebih menggembirakan adalah, setelah dalam uji coba di laboratorium, tikus yang divaksin dengan target spesifik ini yaitu dengan Sars-CoV-2 S2 berhasil memicu antibodi yang mampu menetralkan sejumlah virus korona yang ada baik pada hewan dan manusia.
Jenis korona virus yang berhasil dinetralkan meliputi virus korona virus yang menyebabkan flu biasa yaitu HCoV-OC43, virus strain asli Sars-CoV-2, virus mutan D614G yang mendominasi pada gelombang pertama pandemi.
Tidak hanya sampai disitu saja vaksinasi dengan menggunakan Sars-CoV-2 S2 juga dapat menetralisir varian virus Covid-19 seperti Alpha, Beta, Delta, Omicron serta 2 virus korona lainnya yang menjangkiti kelelawar.
Mengingat perlindungan yang diberikan dari vaksin yang sedang dikembangkan dengan mentargetkan spike protein di area S2 ini lebih universal, maka ke depan diharapkan vaksin yang dikembangkan dapat digunakan untuk mengatasi berbagai varian virus Covid-19 termasuk juga virus flu biasa.
Vaksin S2 ini memang tidak akan dapat mencegah seseorang terjangkit Covid-19, namun dengan antibodi yang dipicu oleh vaksin ini akan memberikan perlindungan yang dapat diandalkan.
Dengan adanya antibodi yang dipicu oleh vaksin S2 ini maka orang yang terinfeksi virus Covid-19 akan mendapatkan perlindungan awal dari serangan virus Covid-19 ini dan tubuhnya selanjutnya akan memicu antibodi lainnya yang akan memberikan kekebalan tubuh terhadap serangan varian lainnya cukup hanya dengan sekali vaksinasi saja.
Semoga hasil penelitian ini dan juga tahapan penelitian selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan segera dapat dihasilkan vaksin universal yang dapat mengakhiri pandemi Covid-19.