Australia merupakan salah satu dari sedikit di dunia yang memiliki manajemen pelestarian alam liar nya yang sangat baik.
Bahkan dengan manajemen tersebut, Â Australia dapat memanfaatkan satwa dan alam liarnya untuk tujuan wisata alam yang menghasilkan devisa yang dapat diandalkan.
Salah satu satwa liar yang dimanfaatkan sebagai bagian dari wisata alam ini adalah buaya liar yang jumlahnya sangat banyak dan masih menjadi penguasa alam di beberapa wilayah di benua kangguru ini.
Wilayah yang paling terkenal memiliki banyak buaya liar adalah wilayah Northern Territory yaitu wilayah utara Australia yang berdekatan dengan NTT dan pulau Timor Indonesia.
Saking banyaknya buaya yang ada di kawasan ini kita dapat melihat  banyak rambu peringatan bahkan utamanya di wilayah rawa dan sungai di kota Darwin yang bertuliskan "Be aware, wild crocodile".
Dengan pejalanan darat hanya sekitar 45 menit saja dari ibukota Northern Territory Darwin kita sudah dapat memasuki wilayah kekuasaan buaya.
Salah satu wisata buaya yang ditata sangat apik adalah wisata menelusuri Adelaide River yang dihuni oleh banyak sekali buaya liar.
Para wisatawan memiliki beberapa pilihan dalam menikmati kehidupan buaya liar ini yaitu menggunakan helicopter untuk menjelajah wilayah kekuasaan buaya ini atau dengan menggunakan perahu motor aluminium untuk menjelajahi sungai dan bertemu langsung dengan buaya liar ini.
Setiap kloter keberangkatan perahu berisi tidak lebih dari 20 orang dengan dipandu oleh pawang buaya sekaligus pemandu dan pengemudi perahu motor yang memiliki pengalaman puluhan tahun dan memiliki lisensi untuk membawa wisatawan.
Pemandu ini tau persis di wilayah wilayah dimana buaya berada karena buaya adalah satwa liar yang territorial. Â Artinya dalam satu wilayah hanya ada satu buaya dominan dengan beberapa betina dan masing masing wilayah kekuasaan biasanya terpisah.
Jika suatu saat wilayah ini bersinggungan maka sudah dapat dipastikan akan terjadi pertarungan antar buaya jantan ini untuk memperebutkan wilayahnya dan betina betinanya yang tidak jarang berakhir dengan  kematian.
Hanya memerlukan sekitar 25 menit saja setelah berangkat dari base camp pemandu sudah mulai melambatkan perahu motor nya dan mematikan mesin  di tengah sungai.
Dalam hitungan beberapa menit saja setelah pemandu mematikan mesin perahu, pemandu sudah menunjuk ke arah buaya yang mulai mendatangi  perahu motor.
Tampaknya kedekatan antara buaya dan pemandu ini sudah terjalin dengan baik karena pemandu biasanya dalam memperlihatkan aksi buaya liar ini membawa banyak umpan yang diberikan kepada buaya.
Disamping itu waktu ketibaan perahu motor ini sudah terjadwal dengan baik, sehingga disesuaikan dengan waktu makan buaya.
Jumping Crocodile
Ada sensasi  yang sangat luar biasa ketika kita dapat bertemu dengan buaya buaya liar ini di alamnya dengan jarak yang  sangat dekat yaitu kurang dari seperempat meter dari perahu motor.
Perasaan khawatir tentunya memang ada melihat sangat dekatnya buaya ini, dan membayangkan bagaimana jika sampai  buaya melompat ke perahu dan memangsa kita.
Dengan cara memberi umpan pemandu berhasil mengumpulkan buaya buaya ini di sekitar perahu wisatawan secara alami memangsa umpan yang diberikan.
Sensasi buaya mendekati umpan dan memangsa umpan dengan percikan air akibat gerakan buaya ini memang sangat luar biasa.
Melihat buaya berkumpul di sekitar perahu  tentunya  memberikan sensasi tersendiri dan juga munculnya perasaan ngeri ngeri sedap.
Apalagi ketika sampai pada pertunjukan yang dinamakan jumping crocodile yang sangat menawan.
Untuk pertunjukan jumping crocodile ini pemandu mengikatkan umpan pada tali yang terikat pada Joran yang cukup panjang.
Buaya yang mengincar umpan ini akan terus mengukuti umpan yang digantung dan diayun ayunkan di udara.
Dengan kekuatan dan keterampilan yang sangat luar biasa buaya melompat dari air untuk memakan umpan yang diikat  di tali tersebut.
Biasanya umpan tidak langsung diberikan kepada buaya, namun diangkat beberapa kali agar wisatawan dapat melihat lompatan buaya ini beberapa kali.
Sensasi lainnya yang membuat  wisatawan ngeri adalah ketika buaya mencoba menutup kedua rahangnya untuk menangkap umpan tersebut yang menimbulkan suara menggelatak  yang sangat keras akibat kedua rahang beradu.
Kekuatan rahang buaya ini memang sangat luar biasa karena kalau tekanannya dihitung dapat mencapai angka tekanan dalam hitungan  ton.
Kita tentunya dapat membayangkan bahwa apabila tangan atau bagian tubuh kita yang tergigit dan terjepit  sudah dipastikan akan hancur.
Rule of the Game
Selama para wisatawan mengikuti instruksi dan aturan yang harus dipenuhi selama perjalanan ini maka wisawatan akan aman.
Namun seringkali wisatawan saking terpesona nya melihat buaya liar ini dengan jarak yang sangat dekat tidak sadar dan tergoda untuk menyentuhnya.
Hal inilah yang paling ditekankan oleh pemandu bahwa wisatawan harus tetap dalam perahu dan dilarang keras menyentuh  buaya liar ini.
Buaya memiliki kecepatan yang sangat luar biasa dan dapat dengan cepat  berbalik dan menggigit tangan yang mendekatinya.
Sebelum berangkat pemandu mengingatkan bahwa para wisatawan memasuki wilayah kekuasaan buaya di alam liar, oleh sebab itu mematuhi segala  aturan yang telah ditetapkan merupakan kunci wisatawan dapat menikmati sensasi bertemu dengan buaya di alam liarnya dan dapat  kembali dengan selamat.
Berdampingan Dengan Alam
Indonesia tampaknya perlu banyak belajar dari Australia, bagaimana melestarikan alam liar dan sekaligus dapat memanfatkannya untuk mendapatkan devisa.
Wisata alam di Australia memang menjamur dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan manca negara yang berkunjung ke Australia. Jadi tidak heran pendapatan devisa Australia dari sektor wisatawan ini sangat besar sekali.
Ketika manusia dapat hidup berdampingan dengan alam liar maka akan tercipta keharmonisan yang membuat bumi ini menjadi lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H