Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pisau Bermata Dua Indo-Pacific Warisan Shinzo Abe

22 Juli 2022   09:00 Diperbarui: 22 Juli 2022   09:04 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Indo-Pacific. Ilustrasi :  thesocialtalks.com 

Jadi tidak heran jika jika Amerika menyebut Abe sebagai teman sejati Amerika

Di sisi lain  ide Abe yang membawa Amerika dan Barat masuk dalam perpolitikan di kawasan Asia  memunculkan ketegangan baru utamanya dengan Tiongkok yang merasa terganggu dengan  kehadiran Barat di kawasan ini.

Memasukkan India dalam aliasi QUAD sudah terbukti membuat ketegangan baru antara India dan Tiongkok yang memiliki sejarah masa lalu yang  cukup kelam.

Pertanyaan yang muncul sekarang apakah visi Abe terkait dengan Indo-Pacific yang dimaksudkan untuk memakmurkan negara di kawasan ini dan juga menjaga perdamaian dan keseimbangan  politik ini akan terealisasi ?  ataukah sebaliknya justru menimbulkan ketidak stabilan di kawasan ini.

Arah politik dan kebijakan luar negeri  Jepang yang memilih berkiblat ke barat demi menjaga kepentingan keamanan dan perekonomiannya  juga menjadi pertanyaan  tersendiri karena tentunya Jepang tidak dapat memungkiri asal usulnya sebagai bagian dari Asia.

Tampaknya era solidaritas Jepang dengan negara di Asia sudah mulai memudar demi kepentingan dalam negerinya. Dominasi ekonomi dan keperkasaan inovasi Jepang dalam teknologi otomotif dan elektronik kini sudah digeser oleh Tiongkok dan Korea Selatan.

Jadi memang dapat dimengerti untuk mempertahankan eksistensinya Jepang lebih memilih berkiblat pada barat karena perannya di Asia sudah tergeser.

Hanya waktu sajalah yang akan menguji keabsahan ide Indo-Pacific Abe yang menempatkan Jepang sebagai pemimpin  yang dapat membawa negara di kawasan ini menuju era kemakmuran bersama. 

Rujukan: Satu, dua, tiga, empat, lima, enam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun