Satu hal yang membuat teknologi pengenalan suara ini memungkinkan ke depan digunakan secara massal adalah kemudahan penggunaannya.
Teknologi pengenalan suara ini tidak saja dapat digunakan untuk ayam, namun juga dapat diigunakan untuk jenis ternak lainnya seperti babi, domba, kambing, sapi dan kalkun.
Di dalam dunia peternakan modern produk peternakan yang dihasilkan seperti daging, susu, telur dllnya harus dihasilkan dari manajemen budidaya yang memperhatikan kesejahteraan hewan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh di Eropa dan Amerika telur ayam yang dihasilkan dari ayam yang dipelihara pada kandang individual tidak boleh lagi dijual di pasaran karena budidaya nya tegolong tidak memperhatikan tingkat kesejahteraan ternaknya.
Bagi para pengawas kandang, alat pengenalan suara ini tentunya akan memudahkan tugasnya untuk menentukan apakah manajemen budidaya yang diterapkan telah baik dan benar dengan cara mengindetifikasi frekuensi suara panggilan darurat yang berhasil diidentifikasi oleh alat ini.
Keberadaan teknologi pengenalan suara berbasis kecerdasan buatan ini memang tidak dimaksudkan mengganti tugas manusia sepenuhnya dalam budidaya ayam modern.
Peran manusia dalam melakukan inspeksi harian dalam budidaya ayam masih sangat vital, paling tidak keberadaan teknologi pengenalan suara ini dapat membantu meringankan tugas peternak dan meningkatkan penghasilannya.
Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H