Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pelajaran Berharga dari Terungkapnya Penyebab Kematian Diego Maradona

25 Juni 2022   07:28 Diperbarui: 25 Juni 2022   09:54 8483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maradona dikenang sebagai salah satu pemain terbaik dunia. Photo: ABC. 

Bagi penggemar sepakbola sudah dapat dipastikan  mengenal dan mengenang Maradona sebagai salah satu bintang sepak bola terbesar sepanjang masa.

Puncak karir dan ketenaran Maradona terjadi di tahun 1986 ketika Argentina meraih gelar paling bergengsi yaitu World Cup.

Di tahun 1986 Diego Armando Maradona yang banyak memiliki sebutan seperti  'Golden Boy', 'Moptop', 'Cosmic Kite', dan 'God' ini memang tidak saja berhasil mencetak sejarah di dunia  sepakbola namun juga berhasil "membalas" sakit hati negaranya terhadap Inggris  yang secara fisik telah mengalahkan Argentina dalam perang Falkland atau perang  Malvinas.

Di Babak Perempat final Argentina yang dimotori oleh Maradona akhirnya  berhasil mengalahkan Inggris skor 2-1 yang dihiasi oleh goal indah Maradona. Di pertandingan yang besejarah inilah   muncul istilah Hand of God dan Goal of the Century.

Video Hand of God. Sumber Youtube

 Video Goal of the Century, Sumber Youtube


Selepas kemenangan bersejarah Argentina di World Cup 1986 dan juga diraihnya Golden Ball sebagai pemain terbaik  ini ternyata ketenaran dan kecermerlangan Maradona terus meredup.  

Maradona tenggelam dalam berbagai kasus seperti kecanduan narkoba dan alkohol serta mengalami berbagai masalah kesehatan yang akhirnya mengalami kematian di usianya yang ke 60 di tahun di pada tanggal 25 November  2020 lalu.

Misteri Kematian

Dari hasil penyelidikan  dan hasil otopsi Maradona yang meninggal pada November di usia 60 tahun ini dinyatakan mengonsumsi tujuh obat berbeda untuk mengobati depresi, kecemasan, dan penyakit lainnya, dan ternyata  tidak ditemukan jejak obat obatan illegal seperti yang selama ini ditimpakan  pada Maradona.

Penyelidikan penyebab kematian Maradona ini  kembali mengguncang Argentina dan juga dunia serta  mengangkat kembali nama Maradona ke permukaan.

Pembuktian bahwa  bahwa Maradona ternyata tidak mengkonsumsi alkohol dan obat terlarang beberapa hari sebelum kematiannya membuka kemungkinan penyebab lain dari kematian Maradona ini yaitu adanya unsur kelalaian. Adanya  sirosis hati ternyata selaras dengan hasil investigasi terbaru yang menggugurkan dugaan selama ini bahwa kematian Maradona disebabkan oleh alkohol dan obat obatan terlarang.

Hasil optopsi dan pemeriksaan sampel darah dan urin  ini juga berhasil mengungkap bahwa Maradona mengalami masalah kesehatan seperti ginjal, jantung dan paru paru. Penyebab kematian Maradona adalah  edema paru paru akut sekunder akibat gagal jantung kronis yang diperburuk dengan dilatasi kardiomiopati.

Merembet ke Masalah Hukum

Kematian Maradona yang semula secara resmi dinyatakan terkait dengan serangan jantung ini ternyata tidaklah sederhana.

Kematian yang tadinya dianggap sebagai serangan jantung akibat Maradona menggunakan obat obatan terlarang dan alkohol ternyata terbantahkan dengan hasil otopsi.

Hal ini berarti adanya unsur "kalalaian" yang menyebabkan kematian Maradona ini yang menyerat 8 orang yang dinyatakan terlibat dan bertanggungjawab atas kematian Maradona.

Ke delapan orang ini adalah  dokter pribadi dan ahli bedah syaraf Leopoldo Luque, psikiatris Agustina Cosachov, psikologis Carlos Diaz, perawat  Gisella Madrid dan Ricardo Almiron,  Mariano Perroni, serta  dua dokter lainnya yaitu Pedro Di Spagna and Nancy Forlini.

Di pengadilan ke delapan  orang ini dituduh lalai  dan menyebabkan hilangnya nyawa seseornag  dengan tidak sengaja atau dalam istilah pengadilan disebutkan sebagai "simple homicide".

Kedelapan orang ini dituduh melakukan tindakan yang "tidak pantas, tidak tepat, dan sembrono" yang menyebabkan kematian Maradona.

Jika tuduhan ini berhasil dibuktikan di pengadilan maka para terdakwa ini menurut hukum yang berlaku di Argentina dapat dihukum dengan rentang hukuman 8-25 tahun.

Proses pengadilan yang sedang berjalan ini dianggap sangat penting untuk diungkapkan dan dituntaskan di pengadilan dengan dua alasan.

Alasan pertama bagi  keluarga dan penggemar sepak bola penyebab kematian menjadi sangat  penting dalam pembersihan nama Maradona karena kesimpulan  yang selama ini dibuat terkait penyebab kematiannya adalah akibat alkohol dan narkoba yang digunakan yang menyebabkan terjadinya serangan jantung ini mencoreng nama Maradona dan keluarga.

Kedua jika di pengadilan berhasil dibuktikan bahwa penyebab kematian Maradona seperti yang dinyatakan dari hasil otopsi adalah pemberian 7 obat obatan oleh dokter dan perawat dan bukan karena  alkohol dan narkoba, maka kesalahan dan kelalaian  yang menyebabkan kematian ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi praktisi kesehatan.

Proses pengadilan yang sedang berlangsung ini memang masih panjang namun paling tidak hasilnya diharapkan dapat memberikan kepastian terkait penyebab kematian Maradona dan jika terjadi kelalaian akan memberikan hukuman bagi dokter dan perawat yang terbukti melakukan kelalaian yang menyebabkan kehilangan nyawa yang masuk  masuk kategori "simple homicide".

Maradona memang sudah tiada,  namun torehan prestasi  emasnya dalam dunia sepak bola akan dikenang sepanjang masa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun