Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Domestikasi Ayam yang Mengubah Sejarah Manusia

7 Juni 2022   07:58 Diperbarui: 21 Juni 2022   06:04 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para peneliti membandingkan tulang ayam moderen dan tulang ayam purba dan menetukan umurnya dengan Carbon Dating. Photo:Cardiff University.

Saat ini beberadaan ayam sudah sangat melekat dengan budaya dan kehidupan kita sehari hari. Ayam juga telah menjelma menjadi ternak penyumbang daging dan telur utama bagi kebutuhan manusia.

Dalam perjalanan sejarahnya ayam memang telah mengalami domestikasi sehingga menjadi jinak dan dapat dimanfaatkan oleh manusia daging dan telurnya ataupun keperluan lainnya misalnya upacara adat dllnya.

Kapan Ayam Didomestikasi?

Hasil penelitian terbaru terkait kapan sebenarnya ayam mulai didomestikasi yang dilakukan oleh gabungan peneliti dari University of Exeter, University of Oxford dan Cardiff University cukup mencerahkan dan dapat menjawab keraguan yang selama ini ada terkait dengan sejarah domestikasi ayam.

Hasil penelitian ini baru saja dipublikasikan di dua jurnal ilmiah bergengsi yaitu the Antiquity journal dan The Proceedings of the National Academy of Sciences USA (PNAS).

Penelitian ini mengungkap satu hal yang menjadi kunci awal dimulainya domestikasi ayam oleh manusia yaitu terkait dengan keberadaan padi.

Sebagaimana yang kita ketahui seiring dengan perjalanan sejarah manusia, juga berkembang teknik budidaya pertanian untuk memenuhi kebutuhan makanan manusia. 

Salah satu tanaman yang sangat vital dari perjalanan sejarah manusia adalah tanaman padi yang dibudidayakan untuk menghasilkan beras.

Dengan berkembangnya teknik bercocok tanam inilah akhirnya manusia menetap dan berkembang pada suatu wilayah.

Sebelum didomestikasi ayam yang ada saat ini masih liar dan tinggal dipohon pohon. Namun dengan keberadaan beras yang dihasilkan oleh manusia dari hasil bercocok tanam padi lahan kering ini ayam liar mulai tertarik turun dari pohon dan mendekati manusia karena tergoda untuk memakan padi.

Ayam liar Red Jungle Fowl yang menjadi salah satu nenek moyang ayam moderen yang ada saat ini. (Photo: Rapeepong Puttakumwong/Getty Images)
Ayam liar Red Jungle Fowl yang menjadi salah satu nenek moyang ayam moderen yang ada saat ini. (Photo: Rapeepong Puttakumwong/Getty Images)

Penelitian ini juga berhasil mengungkap bahwa manusia mulai memanfaatkan ayam sebagai bagian dari menu nya sekitar 10.000 SM, namun kontak antara manusia dan ayam ini ternyata baru terjadi sekitar 1.500 SM.

Hasil penelitian ini sekaligus mematahkan teori domestikasi ayam yang sebelumnya menyatakan bahwa yam didomestikasi sekitar 10.000 tahun lalu di Tiongkok, Asia Selatan dan India dan hasil domestikasi ini mencapai Eropa 7.000 tahun lalu

Penelitian yang dilakukan ini cukup menarik karena menggabungkannya dengan teknik carbon dating untuk mengetahui usia tulang tulang ayam purba yang ditemukan di berbagai wilayah di dunia.

Para peneliti menganalisa sisa-sisa tulang ayam yang ditemukan di lebih dari 600 lokasi di 89 negara.

Para peneliti membandingkan tulang ayam moderen dan tulang ayam purba dan menetukan umurnya dengan Carbon Dating. Photo:Cardiff University.
Para peneliti membandingkan tulang ayam moderen dan tulang ayam purba dan menetukan umurnya dengan Carbon Dating. Photo:Cardiff University.

Mereka berhasil mengungkapkan bahwa tulang tertua dari ayam domestik yang berasal dari wilayah Neolitik Ban Non Wat di Thailand tengah, yang diperkirakan berasal dari era antara 1.650 SM dan 1.250 SM.

Nenek moyang ayam modern yang ada saat ini adalah ayam hutan Red Jungle Fowl yang hidup di hutan di wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu di Sumatera.

Perbandingan ayam liar (Red jungle Fowl) yang merupakan nenek moyang ayam modern (kiri) dengan ayam moderen (kanan), Photo: Getty Images. 
Perbandingan ayam liar (Red jungle Fowl) yang merupakan nenek moyang ayam modern (kiri) dengan ayam moderen (kanan), Photo: Getty Images. 

Penyebaran

Ayam ini selanjutnya secara bertahap menyebar ke berbagai wilayah di dunia dan sampai di Eropa sekita 800SM setelah sebelumnya menyebar di wilayah Mediterania.

Penyebaran ayam ke wilayah Eropa ini memang memerlukan waktu yang cukup lama, karena diperkirakan untuk mencapai Skotlandia, Irlandia, Skandinavia, dan Islandia memerlukan waktu sekitar 1.000 tahun dari tempat asalnya.

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya titik awal sejarah domestikasi ayam liar ini terjadi ketika ayam yang tadinya hidup di pohon pohon tertarik pada padi yang ada di sekitar pemukiman manusia.

Setelah mereka dijinakkan, ayam-ayam itu mulai diangkut pertama kali melintasi wilayah Asia dan kemudian ke seluruh Mediterania sepanjang rute yang digunakan oleh pedagang Yunani, Etruscan, dan Venisia.

Dari hasil penelitian ini tergambar jelas bahwa budidaya padi lahan kering saat itu merupakan jembatan yang memungkinkan dilakukannya domestikasi ayam liar. Hasil domestikasi yang dilakukan oleh petani saat itulah yang menghasilkan ayam ayam modern yang menyebar ke seluruh bagian di muka bumi ini.

Bukan Sekedar Penghasil Telur dan Daging

Para peneliti juga membuktikan bahwa tujuan awal domestikasi pada awalnya bukan untuk tujuan dikonsumsi tapi lebih kepada estetika.

Ayam awalnya didomestikasi bukan untuk tujuan daging dan telurnya. Ilustrasi : Heritage Image/Getty Images 
Ayam awalnya didomestikasi bukan untuk tujuan daging dan telurnya. Ilustrasi : Heritage Image/Getty Images 

Di era zaman besi kedudukan ayam sangat dhormati. Hal ini terbukti bahwa ayam dikubur utuh tidak disembelih sebagai bagian dari upacara pemakaman manusia, Bahkan berdasarkan fosil yang ditemukan ayam tidak jarang dikubur bersama pemiliknya.

Dari catatan sejarah daging dan telur ayam mulai dipopulerkan sebagai makanan di masa kekaisaran Romawi. Kebiasaan mengkonsumsi daging dan telur ayam ini akhirnya menyebar ke seluruh dunia sehingga saat ini ayam merupakan salah satu sumber protein yang paling terjangkau.

Hasil peneltian ini menegaskan kembali bahwa kebaradaan ayam liar dan sejarah domestikasinya sangat erat dengan kehidupan manusia.

Sejarah membuktikan bahwa ayam tidak hanya sekedar sebagai bahan makanan semata namun terkait erat dengan budaya yang mengakar di masyarakatt dan keberadaannya sangat dihormati.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun